IDN Times/Liga Indonesia Baru
Tepat 7 Maret 2017, Sani resmi lulus dari pendidikan polisi dan ditunjuk untuk berdinas di Direktorat Samapta Bhayangkara (Dit Sabhara) Polda Metro Jaya. Belum lama ia berdinas, kepolisian membuka seleksi pemain Bhayangkara FC U-19.
Tanpa pikir panjang, Sani tentu mengikuti seleksi itu, meski hampir tujuh bulan lamanya ia tak bermain bola. “Tapi alhamdulillah saya lulus seleksi, bersama empat orang anggota Sabhara. Ternyata, skill saya masih ada,” ujarnya.
Pertandingan perdananya membela Bhayangkara FC U-19 ialah melawan PS TNI di Cilangkap, Jakarta Timur. Ia bermain sebagai penyerang tengah sekaligus kapten, dan membawa kemenangan bagi timnya.
Akhir 2017, Sani kemudian dihubungi Yeyen Tumena, General Manager Bhayangkara FC, dan diminta ikut berlatih bersama tim senior di Sawangan, Depok. Baru latihan tiga hari, Simon McMenemy, pelatih Bhayangkara FC kala itu, langsung kepincut dengannya.
“Saya diajak ngobrol bertiga dengan coach Simon dan Pak Marji (AKBP Sumarji, manajer Bhayangkara FC) di restoran lapangan Sawangan. Saya kaget ketika mereka menawari saya kontrak untuk menjadi pemain Bhayangkara FC,” tutur Sani. Kontraknya diteken pada 5 Januari 2018, dua hari sebelum ia berulang tahun yang ke-20.
Simon lantas menggeser posisi Sani menjadi gelandang. Di bawah pelatih asal Skotlandia itu, Sani mendapat porsi bermain lebih banyak daripada penggawa Bhayangkara FC lainnya. Untuk sekelas pemain 20 tahun, kepercayaan itu adalah sebuah kemewahan. Simon sendiri selalu percaya bahwa Sani adalah gelandang masa depan Indonesia.