Bandung, IDN Times - Pertandingan final Piala Presiden 2025 yang mempertemukan Oxford United dan Port FC tertunda, Minggu (13/7/2025). Hal ini karena lapangan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) tergenang air di banyak sudut usai hujan deras terjadi di kawasan sekitar stadion.
Dari pantauan IDN Times, hujan deras mulai berlangsung saat memasuki babak kedua ketika kedua tim berbagi gol 1-1. Hujan deras langsung membuat genangan di lapangan sehingga aliran bola para pemain tidak lancar.
Bahkan, kondisi ini sempat memicu pertengkaran sejumlah pemain setelah pemain Port FC, Tanaboon Kesarat melakukan pelanggaran keras kepada salah satu pemain Oxford dengan cegatan atau sliding tackel keras. Wasit pun langsung mengganjar Tanaboon dengan kartu merah. Hingga akhirnya pada menit ke-52 pertandingan dihentikan sementara. Sedangkan sejumlah pekerja mulai membereskan genangan tersebut.
Oxford United memulai pertandingan dengan tempo tinggi saat menghadapi Port FC dalam laga final turnamen pramusim Piala Presiden 2025 yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (13/7).
Pada menit ke-4, Oxford United nyaris membuka keunggulan melalui sepakan keras Leo Snowden. Namun, kiper Port FC, Michael Falkesgaard, tampil sigap dan berhasil menepis bola.
Tak butuh waktu lama, Oxford akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-8 lewat kerja sama tim yang rapi. Mark Harris memanfaatkan umpan terobosan dan mencetak gol dari dalam kotak penalti. Oxford unggul 1-0.
Tekanan dari tim asal Inggris ini terus berlanjut hingga menit ke-20. Oxford United beberapa kali mengancam pertahanan Port FC dengan kombinasi serangan cepat dan permainan sayap yang agresif.
Pada menit ke-22, Placheta melakukan aksi individu yang mengancam gawang Port FC, namun upayanya masih bisa digagalkan lini belakang lawan. Port FC tak tinggal diam. Menjelang akhir babak pertama, tepatnya di menit ke-45, mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui serangan balik cepat. Teerasak Poeiphimai sukses menyarangkan bola ke gawang Oxford dan mengubah skor menjadi 1-1. Skor imbang ini bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Port FC tampil lebih agresif. Hasilnya, mereka membalikkan keadaan pada menit ke-47 melalui tandukan Chinnawat Wongchai, yang baru masuk dari bangku cadangan. Sundulannya gagal diantisipasi kiper Oxford dan membawa Port unggul 2-1.
Namun, di tengah momentum kebangkitan, Port FC harus kehilangan satu pemain. Pada menit ke-53, Peeradol Chamrasamee menerima kartu merah langsung usai melakukan tekel keras terhadap Cameron Brannagan. Port harus melanjutkan pertandingan dengan 10 pemain.