Romantisme Tukar Guling Pemain di Balik Rivalitas Persib-Persija

Atep dan Budiman Yunus rasakan rivalitas Persib-Persija

Jakarta, IDN Times - Memasuki era milenium, rivalitas antara Persib Bandung dan Persija Jakarta meruncing. Tak berkaitan dengan sejarah dan persaingan kedua klub dalam memperebutkan prestasi semata, perseteruan antara kedua pendukung fanatik pada masing-masing klubnya, yakni Bobotoh dan Jakmania diwarnai gengsi yang tak jelas juntrungannya.

Sejarah justru berkata sebaliknya, kedua klub, baik Persib maupun Persija memiliki jalinan mesra jauh sebelum masa kemerdekaan.

Persaudaraan kedua klub tercatat dalam sejarah saat berjuang bersama mendirikan PSSI. Kala itu, Persib masih bernama Bandoengsche Indonesische Voetbalbond (BIVB) dan Persija masih dengan identitas Voetbal Indonesische Jacatra (VIJ).

Setelah tanah air merdeka, kedua tim yang berasal dari dua kota tersohor Indonesia itu pun tetap memiliki hubungan cukup baik. Terbukti di antara mereka acap kali bertukar pemain sejak era Soejipto Soentoro.

Nyatanya, hal itu lumrah terjadi. Tak ada hal besar yang mengganjal pertukaran pemain tersebut.

1. Cerita Budiman Yunus yang kembali ke Persib usai membawa Persija juara di Ligina 2001

Romantisme Tukar Guling Pemain di Balik Rivalitas Persib-Persijajakmania1928.com

Bahkan, Yudi Guntara saja tercatat pernah bermain untuk Persija. Namun, tak ada masalah dari kedua suporter kala itu. Yudi tetap bisa melenggang kembali ke Kota kembang. Bahkan, ia mampu mengantarkan Persib menjadi kampiun di Liga Indonesia perdana pada 1995 silam.

Lain cerita dengan yang dirasakan para pemain di medio 2000-an, ketika rivalitas Persib-Persija mulai memanas, perpindahan pemain di antara musuh bebuyutan ini sudah dianggap jadi sebuah pengkhianatan dengan alasan suporter masing-masing yang kadung mencintai para pemain tersebut.

Hal itu yang dirasakan pemain yang pernah besar bersama Persib maupun Persija, yakni Budiman Yunus.

Pria asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat tersebut tercatat pernah menjadi komandan di Persija pada 2001. Bahkan, Budiman sempat membawa Persija menjadi kampiun di Liga Indonesia.

Kala itu, namanya begitu dicintai pendukung Persija kala itu. Sebaliknya, ia kerap diberi teror saat tampil melawan klub tanah kelahirannya.

2. Budiman sempat berseteru dengan adiknya Deden Suparhan saat Persija melawan Persib

Romantisme Tukar Guling Pemain di Balik Rivalitas Persib-PersijaIDN Times/Galih Persiana

Tak jarang dirinya harus bisa menjaga mental bertanding agar tak ciut. Maklum, pendukung Persib kala itu merasa dikhianati lantaran Budiman merupakan putra daerah Pasundan yang membelot ke rival.

Tentunya, kenangan tersebut tak bisa dilupakan dalam benak mantan pelatih Persib U-19 tersebut sepanjang kariernya sebagai pemain.

Tak hanya itu, perseteruan dirinya pun tak cuma terjadi dengan para pendukung saja. Lebih dari itu, Budiman sempat bersitegang di lapangan dengan pemain Persib, Deden Suparhan, yang notabene adalah adik kandung dari Budiman.

Bahkan, panasnya tensi laga sempat membuatnya hampir berjibaku di lapangan hijau. Beruntung, keduanya bisa menjaga tensi hingga tak menimbulkan permusuhan berlebihan.

3. Hilir mudik pemain sudah lumrah terjadi di antara Persib dan Persija

Romantisme Tukar Guling Pemain di Balik Rivalitas Persib-PersijaANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Setelah masa kejayaan Persija mulai menurun, hilir mudik pemain antar kedua klub sering terjadi. Walau sempat memunculkan polemik di kalangan suporter, tetap saja mereka yang masuk bisa diterima dengan baik.

Beberapa pemain yang sempat pindah dari Persib ke Persija atau sebaliknya adalah Imran Nahumarury, Antonio "Toyo" Claudio, Gendut Doni, Charis Yulianto, Sonny Kurniawan hingga Abanda Herman.

Selain itu tercatat juga nama Salim Alaydrus, Erik Setiawan, Harry Salisbury, sampai era Maman Abdurrahman, hingga Tony Sucipto, yang juga pernah membelot dari Persib ke Persija.

Yang paling menyita perhatian, kepindahan Marc Klok ke Persib beberapa waktu lalu. Teranyar, tentu hengkangnya pemain binaan Persija Rezaldi Hehanusa ke Persib. 

Hanya saja, kepindahan berjalan lancar dan nyaman, walau tak bisa dipungkiri teror dari dari kedua suporter tim tetap tak hilang.

Kemudian, nama selanjutnya adalah Rezaldi Hehanusa. Dia ditebus Maung Bandung dari Persija usai sang pemain kesulitan menemukan kemampuan terbaiknya usai cedera parah.

Saat Rezaldi pindah ke Bandung, Jakmania tak menanggapnya sebagai sebuah penghianatan. Mereka mayoritas rela melepas sang ikon agar bisa selamatkan kariernya di lapangan hijau.

Di antara nama-nama itu, transfer yang paling menyita perhatian tentu drama perpindahan Atep ke Persib usai tiga musim mengabdi untuk Macan Kemayoran.

Sebelumnya, Atep tak dilirik masuk tim senior Persib usai memperkuat Persib U-18, dia kemudian dipercaya gabung dengan Persija pada 2005. Ia di sana justru mendapatkan banyak jam terbang hingga berkembang dan dipanggil Timnas Indonesia.

4. Di Persija jadi sasaran teror bobotoh, Atep tetap kembali ke Persib

Romantisme Tukar Guling Pemain di Balik Rivalitas Persib-PersijaTwitter/@infokomjakmania

Sebelum pindah ke Persib, Atep acap kali jadi sasaran teror Bobotoh. Hal itu bahkan tergambar ketika ia membela Timnas Indonesia saat beruji coba dengan Persib di Stadion Siliwangi 2007 silam.

Mayoritas penonton meneriakinya sebagai pengkhianat yang seakan tak diterima lagi di Kota Kembang. Namun, pemain kelahiran Cianjur tersebut tak ambil hati.

Ia memutuskan pulang kampung membela Persib setahun berselang walau dirinya masih dipertahankan dan masuk proyeksi Persija di Liga Indonesia 2008. Jelas keputusan itu membuat banyak pihak terkejut

"Momen yang tak bisa terlupakan tentu saat kepindahan saya dari Persija ke Persib. Karena saat itu, saya masuk proyeksi untuk dipertahankan Persija. Saya mengambil keputusan itu untuk masuk ke Persib," kata Atep beberapa waktu lalu, saat mengenang keputusan beraninya di tengah karier cemerlang bersama Persija.

Baca Juga: Rivalitas Mengakar di Balik Laga Panas Persija Kontra Persib

5. Perpindahan pemain ke tim rival pada era sepak bola modern sudah lumrah terjadi

Romantisme Tukar Guling Pemain di Balik Rivalitas Persib-PersijaIDN Times/Galih Persiana

Setelah pindah ke Persib, teror dari yang dulu sempat mendukungnya pun pernah terjadi. Bahkan, dia dan reka-rekannya beberapa kali naik rantis menghindari risiko yang bisa mengganggu keselamatan pemain saat menuju stadion.

Tak mudah memang bagi pemain-pemain yang memilih pindah ke klub rival. Selain dicap sebagai pengkhianat, mereka kerap jadi sasaran teror pendukung mantan timnya.

Padahal, denyut dan napas sepak bola memang sudah melintas batas meninggalkan jauh orbitnya, bahkan sudah menjadi industri yang menggiurkan.

Harusnya sudah lumrah perpindahan pemain ke klub rival terjadi dan tak dipermasalahkan.

6. Esensi rivalitas tetap harus dijaga

Romantisme Tukar Guling Pemain di Balik Rivalitas Persib-PersijaIDN Times/Galih Persiana

Jika masih dalam konteks normal, tak masalah tekanan terhadap pemain lawan digelorakan suporter. Baiknya, teror berlebihan tak ditujukan kepada para pemain di lapangan tanpa menghilangkan esensi rivalitas. 

Bumbu rivalitas masih diperlukan dalam sebuah pertandingan, termasuk dalam pertandingan Persija melawan Persib. Hal itu agar pertandingan bisa berjalan lebih menarik.

Hanya saja, pendukung Persib maupun Persija harus mengedepankan dedikasi dan tanggung jawab moral. Profesionalisme dan fanatisme harus berbaur agar nilai dalam sepak bola tetap hidup.

Baca Juga: Bojan Hodak: Buat Saya Duel Persija vs Persib adalah Laga Biasa

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya