Febri Hariyadi Jadi Penentu Kemenangan Maung Bandung

Menurut pelatih asal Belanda ini, para Pemain Persib sempat kehilangan momentum pada akhir babak pertama di mana PSIS Semarang mulai mendominasi pertandingan. Hal tersebut berulang di awal babak kedua saat pemain Persib terlalu mudah membiarkan para pemain PSIS melakukan umpan. Kondisi itu kemudian membuat gawang I Made kebobolan.

"Kami memberikan bola ke lawan terlalu mudah dan Semarang (PSIS) memainkan bola direct yang sangat berbahaya, dan satu tendangan mereka bisa menghasilkan gol," papar Robert.

Beruntung wasit memberikan pelanggaran di kotak penalti yang kemudian berhasil dikonversi menjadi gol oleh Febri.

Dalam pertandingan ini, Robert tidak memberikan izin Ezechiel untuk menendang penalti. Robert dan Supardi yang merupakan kapten tim kemudian memberikan kesempatan kepada Febri. Menurut Robert pemilihan tersebut tidak salah karena dalam sesi latihan pemain terus dipantau keahliannya dalam mengeksekusi tendangan penalti.

Dan dalam pertandingan melawan PSIS Semarang, Febri terlihat bermain nyaman. Sehingga tidak ada salahnya tim memberikan dia kesempatan. "Dia (Febri) seperti sedang menunjukan 'ini giliran saya' dan setelah berdiskusi dengan kapten akhirnya memilihnya," papar Robert.

Tim kepelatihan sebenarnya memiliki tiga sampai empat opsi pemain yang bisa menjadi algojo tendangan penalti. Ketika pertandingan barusan Ezechiel terlihat tidak tertarik mengambil eksekusi karena dia memang sudah dua kali gagal.

Meski demikian, Ezechiel dianggap sudah mulai bangkit karena sering mencetak gol bagi Persib. Ini terlihat dari beberapa pertandingan ke belakang.

Kemenangan Persib Bandung kali ini bukan tanpa berita buruk. Salah satu pemain andalan, Kevin Bernard Kippersluis mengalami cidera pangkal paha. Dalam pertandingan pun dia tidak menyelesaikannya dan digantikan oleh Esteban Vizcara.

Menurut Robert, tim medis akan menganalisa terlebih dahulu kondisi Kevin. Namun jika cidera yang dialaminya di bagian pangkal paha kemungkinan untuk menepi cukup lama.

"Normalnya cedera pangkal paha butuh banyak waktu untuk pemulihan dan kami masih harus melihatnya lebih dulu," kata dia.

Sementara itu kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, berterimakasih kepada Bobotoh yang telah memenuhi stadion Si Jalak Harupat. Meski bertanding di hari kerja, tapi puluhan ribu penonton memadati stadion. Dari data yang ada sedikitnya tiket telah terjual mencapai 11.991 buah.

"Terima kasih Bobotoh yang sudah memenuhi stadion malam ini. Terima kasih doanya. Doakan tim kita semoga menjadi tim yang disegani di Liga Indonesia," ungkap Supardi.

Babak pertama

Persib Bandung berhasil unggul pada babak pertama laga melawan PSIS Semarang yang diselenggarakan di Stadion Si Jalak Harupat. Gol cepat penyerang Ezechiel Ndouasel tak bisa dibalas PSIS dalam 45 menit pertama.

PSIS Semarang membuka pelaung pertama lewat sundulan salah saoerang pemain hasil tendangan sudut pada menit ke-3. Namun sundulan itu masih melambung sedikit di atas gawang Persib Bandung.

Pada menit ke-9 Persib Bandung akhirnya mampu mendapat gol pertama setelah penyerang Ezechiel Ndouasel menjebol gawang PSIS yang dijaga Joko Ribowo. Pemain benomor 10 ini mendapat umpan panjang dari Ardi Idrus di sisi sebelah kiri. Berhasil mengelabui bek PSIS, King Eze kemudian melakukan sodoran ke depan gawang dan mampu menaklukan Kiper Joko. 1-0 Persib unggul.

Menit ke-12, Eze hampir saja membuat gol kedua. Sayang umpan manis Omid yang berhasil dikontrol Eze dengan kaki kanannya gagal dikonversi menjadi gol setelah mendapat hadangan bek lawan, dan bola hanya melaju pelan ke depan kiper.

Penyerang asal Negara Chad ini kembali mendapat umpan ciamik. Kali ini gelandang tengah Abdul Aziz mampu mengirimkan umpan silang ke dalam kotak penalti. Sayang sundulan Eze masih tipis di sisi kiri gawang PSIS.

Hal yang disayangkan terjadi apda menit ke-28, di mana Kevin Bernard mengalami cidera. Dia pun merasa tidak bisa melanjutkan pertandingan. Pelatih Robert Rene Albert kemudian memasukan Esteban Vizcara menggantikannya.

Hingga babak pertama usai, kedua tim tidak bisa menjebol gawang lawan. Skor sementara berkesudahan untuk keunggulan Persib Bandung.

Babak kedua

Memasuki babak kedua, kedua tim bermain dengan tempo lebih lambat. Kelengahan lini pertahanan Persib kemudian mampu dimanfaatkan penyerang PSIS, Bruno Alves, untuk menjebol gawang Persib. Mendapat umpan di luar kotak penalti dengan sekali kontroldia langsung melakukan sepakan keras dengan kaki kanannya yang menghujam sudut atas kanan gawang Persib yang dijaga I Made Wirawan. Skor imbang 1-1.

Melihat kondisi ini, Robert langsung memasukan Gozali Siregar pada menit ke-57 menggantikan Frets Butuan. Serangan Persib Bandung akhirnya berbuah hasil setelah Ezechiel dilanggar di kotak penalti pada menit ke-72.

Tak seperti biasa, tendangan tersebut tidak dieksekusi langsung oleh Ezechiel, melainkan Febri Hariyadi. Kepercayaan itu dibayar tuntas setelah sepakannya berhasil mengecoh kiper PSIS, Joko Ribowo.

Untuk menjaga kegarangan PSIS yang ingin menyamakan kedudukan, Persib langsung menurunkan Hariono menggantikan Abdul Aziz pada menit ke-76. Dengan stamina yang masih terjaga Harionon pun tampak beberapa kali berhasil memutus serangan yang dibangun gelandang PSIS Semarang.

Panser Biru sebenarnya hampir menyamakan kedudukan pada menit ke-87 lewat pemain pengganti Bayu Nugroho. Beruntung umpan matang yang didapat gagal dimaksimalkan karena sundulannya masih tipis di sisi kanan gawang I Made.

Hingga peluit panjang Persib Bandung berhasil menjaga keunggulan. 11.9991 penonton yang hadir di stadion pun bertepuk tangan atas kemenangan yang diraih.

Susunan Pemain Persib Bandung

I Made Wirawan (penjaga gawang), Achmad Jupriyanto, Ardi Idrus, Nick Kuipers, Supardi Nasir (Kapten), Abdul Aziz, David Omid Lazarte Nazari, Febri Hariyadi, Ezechiel Ndouasel, Frets Listanto Butuan, dan Kevin Bernard Kippersluis.

Susunan Pemain PSIS Semarang

Joko Ribowo (penjaga gawang), Frendi Saputra, Safrudin Tahar, Wallace Costa (kapten), Finky Pasamba, Fredyan Wahyu Sugiyantoro, Septian David Maulana, Bruno Silva, Claudir Marini, Hari Nur Yulianto, dan Jonathan Eduardo.