Kondisi Tak Kondusif, Pemprov Papua Batal Gelar Popnas dan Peparpenas

Gubernur Papua sudah mengirim surat ke Kemenpora

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Papua dikabarkan telah melayangkan surat ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta izin agar penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XV dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) IX 2019 di provinsi mereka dibatalkan. Salah satu alasannya adalah kondisi keamanan di Papua yang belum kondusif pasca kerusuhan beberapa hari ke belakang.

Baca Juga: Masyarakat Papua Menuntut Pemerintah untuk Transparan

Baca Juga: Polri Nonaktifkan Polisi Pengirim Miras ke Mahasiswa Papua di Bandung

1. Poin-poin pembatalan

Kondisi Tak Kondusif, Pemprov Papua Batal Gelar Popnas dan PeparpenasANTARA FOTO/Aji Styawan

Surat bernomor 426.3/9672/SET tertanggal 20 Agustus 2019 berisi beberapa poin penting terkait penyelenggaraan kegiatan olahraga tersebut. Poin ini juga berdasarkan hasil koordinasi dengan Deputi Bidang Pelaksanaan Prestasi Olahraga Kemenpora di Jakarta pada 8 Agustus 2019. Adapun poin yang disampaikan melalui surat tersebut antara lain:

1. POPNAS XV dan PEPARPENAS IX Tahun 2019 direncanakan dilaksanakan di Provinsi Papua pada bulan Oktober 2019. Sesuai Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 72 Tahun 2018 Tentang Penetapan Provinsi Papua Sebagai Tuan Rumah Pelaksana Pekan Olahraga Pelajar Nasional XV Tahun 2019 Dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional IX Tahun 2019.

2. POPNAS dan PEPARPENAS ini sekaligus dimaksudkan untuk uji coba venue-venue yang akan digunakan untuk PON XX dan PEPARNAS XVI tahun 2020.

3. Perlu kami sampaikan bahwa hasil koordinasi kami dengan pihak Kementerian PUPR sebagai penanggungjawab pembangunan venue yang dibiayai oleh APBN per akhir Juli 2019, kemajuan pembangunan Istora Papua Bangkit di Kampung Harapan mencapai 32 persen, akuatik 22 persen, serta Hoki dan Kriket di Doyo baru mencapai 20 persen. Sedangkan venue-venue yang dibangun menggunakan dana APBD seperti VoIIy Indoor dan Volly Pasir di Koya. lapangan Futsal di Kabupaten Mimika sedang dalam pengerjaan. Sedangkan venue-venue yang Iain sedang dalam proses penyiapan pelaksanaan.

2. Kendala secara prosedural dan administratif

Kondisi Tak Kondusif, Pemprov Papua Batal Gelar Popnas dan PeparpenasIDN Times/Debbie Sutrisno

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam kaitannya pelaksanaan POPNAS dan PEPARPENAS dapat kami sampaikan bahwa setelah kami melakukan pembahasan internal di lingkup Pemerintah Provinsi Papua, khususnya dengan Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua.

"Masih ditemui beberapa kendala secara prosedural administrasi yang sangat tidak memungkinkan untuk dipenuhi dalam waktu dekat dalam rangka pelaksanaan POPNAS dan PEPARPENAS," ujar Gubernur Papua Lukas Enembe berdasarkan surat tersebut.

Adapun permasalahan tersebut yang sekarang sedang dihadapi adalah:

1. Kondisi keamanan secara umum di Papua serta secara khusus di Jayapura dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan atlet peserta POPNAS dan PEPARPENAS yang belum stabil pascaterjadinya demonstrasi besar-besaran masyarakat Papua atas kejadian di Surabaya dan Malang. Kemudian karena rentang waktu yang terbilang dekat dengan rencana pelaksanaan POPNAS dan PEPARPENAS yang menjadi penimbangan yang sangat penting bagi kami.

2. Kebijakan Pemerintah Papua saat ini melalui APBD difokuskan untuk kegiatan strategis yaitu persiapan penyelenggaraan PON XX dan PEPARNAS XVI Tahun 2020 di Papua.

3. Proses pengadaan peralatan pertandingan dan penyelenggaraan dari pihak ketiga (lelang) sebagaimana yang tertuang dalam Dokumen Anggaran sampai saat ini belum dilaksanakan pelelangan. Unit Layanan Pengadaan (ULP) meminta standar teknis dan kejelasan ketersediaan peralatan yang dibutuhkan oleh vendor/penyedia barang teknis yang sulit untuk dipenuhi.

4. Technical Delegate dari Cabang Olahraga yang akan dipertandingkan dalam POPNAS dan PEPARPENAS juga kesulitan untuk memberikan jaminan ketersediaan peralatan yang dibutuhkan.

5. Venue yang akan digunakan untuk POPNAS dan PEPARPENAS sebagian besar venue yang tidak akan digunakan dalam pelaksanaan PON dan PEPARNAS Tahun 2020, sehingga tujuan untuk menjadikan POPNAS dan PEPARPENAS sebagai uji coba venue tidak akan tercapai.

6. Waktu pelaksanaan POPNAS dan PEPARPENAS yang tinggal kurang Iebih 50 hari Iagi, sementara beberapa venue yang akan digunakan juga belum Siap maka akan sangat mengganggu perhatian Pemerintah Provinsi Papua dalam menyiapkan PON dan PEPARNAS tahun 2020.

3. Kami tidak siap melaksanakan Popnas

Kondisi Tak Kondusif, Pemprov Papua Batal Gelar Popnas dan PeparpenasIDN Times/Debbie Sutrisno

Gubernur Lukas pun menutup surat tersebut dengan pernyataan bahwa provinsinya tidak siap memenuhi rencana Popnas dan Papernas.

"Dengan penimbangan tersebut di atas, dengan mengacu pada waktu pelaksanaan POPNAS dan PEPARPENAS yang sudah dekat serta tidak memadainya dukungan peralatan dan venue yang ada, dengan ini kami sampaikan bahwa kami tidak Siap melaksanakan POPNAS XV dan PEPARPENAS IX Tahun 2019. Kami memohon sekiranya Bapak Menteri untuk menunjuk Provinsi lain menjadi tuan rumah POPNAS XV dan dan PEPARPENAS lX Tahun 2019," ujar Lukas.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya