Ketika Tiga Pemain Persib Unjuk Gigi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

Jangan ada stigma negatif! Mereka sama dengan anak-anak lain

Bandung, IDN Times - Bermain di lapang sepak bola dan bertanding dengan lawan dalam Liga Sepakbola Indonesia (LSI) sudah menjadi hal lumrah untuk para pemain bola termasuk para pemain Persib Bandung. Namun, bagaimana jika mereka bermain dengan anak-anak yang tengah menjalani hukuman pidana?

Hal ini yang dilakukan tiga pemain muda Persib Bandung yaitu Gian Zola, Julies Josel, dan Mario Jadel. Mereka datang bersama tim untuk mengajak dan mengajarkan sedikit ilmu mengenai sepak bola kepada anak-anak yang ada di lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) Bandung.

IDN Times berkesempatan meliput keseruan para pemain ini di LPKA. Sebelum bertemu dengan para pemain Persib, anak-anak di LPKA yang duduk di dekat lapak bola sudah mendengar bahwa mereka akan kedatangan beberapa pemain Persib. Namun mereka belum tahu sosok siapa yang akan berkunjung.

"Maung Ngora (tim Persib muda) atau siapa?" Tanya salah satu anak yang tengah berkerumun di dekat lapang, Kamis (5/12).

"Ada Hariono ga yah?" ujar salah satu teman yang lain menimpali.

Salah satu petugas yang berada di pos penjagaan pun kemudian menyuruh mereka masuk ke kamar dan berganti pakaian. Anak-anak nantinya harus berkumpul terlebih dahulu di aula untuk bertemu tiga pemain Persib, yang sosoknya belum diberitahukan.

1. Bersenda gurau bersama ikon Persib Bandung

Ketika Tiga Pemain Persib Unjuk Gigi di Lembaga Pembinaan Khusus AnakIDN Times/Debbie Sutrisno

Satu per satu anak-anak menaiki anak tangga di salah satu gedung menuju aula. Di sana mereka akan dipertemukan dengan para pemain Persib.

Namun sebelum itu, mereka diajak bermain dan menebak siapa saja kira-kira yang akan datang ke LPKA. Sambil bermain bersama tim lainnya, ketiga pemain Persib yakni Zola, Josel, da Jadel langsung masuk lewat pintu belakang. Sorak sorai pun tampak dari anak-anak yang senang didatangi tiga pemain muda Persib ini.

Selain itu ada juga Prabu yang merupakan maskot baru Persib Bandung. Prabu menjadi maskot yang disenangi anak-anak LPKA dengan tingkahnya yang menggelitik.

Prabu bahkan mengajak anak-anak dan pemain Persib ikut menari dengan iringan musik ceria. Gerakan yang unik kerap membuat anak-anak tertawa girang. Pun dengan tiga pemain Persib yang sempat kewalahan mengikuti gerakan 'aneh' Prabu.

2. Para pemain Persib coba melatih pemain LPKA

Ketika Tiga Pemain Persib Unjuk Gigi di Lembaga Pembinaan Khusus AnakIDN Times/Debbie Sutrisno

Usai berbincang dan berkenalan di dalam aula, perwakilan anak-anak LPKA yang kerap bermain bola pun segera mengenakan sepatu. Mereka berlarian ke lapangan tak sabar bermain bersama dengan Zola, Josel, dan Jardel.

Di atas lapangan, ketiga pemain Persib memberikan sedikit pelatihan bermain bola, mulai dari passing, kontrol bola, dan melakukan tendangan terarah ke gawang agar menciptakan gol.

Setelah berlatih, belasan pemain LPKA ini dibagi dalam tiga tim. Setiap tim akan ditukangi langsung pemain Persib. Mereka bermain 'raja-rajaan', di mana tim yang menang akan bertanding dengan lawan berikutnya dan mencari siapa tim yang paling unggul dari ketiganya.

3. Pemain Persib tampak antusias menjadi pelatih tim

Ketika Tiga Pemain Persib Unjuk Gigi di Lembaga Pembinaan Khusus AnakIDN Times/Debbie Sutrisno

Ketiga pemain Persib yakni Zola, Josel, dan Jardel tampak antusias ketika didapuk menjadi pelatih. Mereka coba mengatur strategi dan memberikan instruksi dari pinggir lapangan. Sesekali antara ketiga pemain ini pun saling 'mengejek' sebagai bentuk intervensi agar timnya bermain buruk.

Josel tampak paling tenang dan mampu menginstruksikan timnya dengan baik. Alhasil timnya berhasil membubuhkan gol cukup banyak ke gawang lawan. Sedangkan Jardel dan Zola tak mau kalah. Ketika bertanding mereka pun kerap mengarahkan agar timnya bermain tenang dan memanfaatkan peluang emas menjadi gol.

4. Zola merasa senang bisa berkunjung ke LPKA yang fasilitasnya mumpuni

Ketika Tiga Pemain Persib Unjuk Gigi di Lembaga Pembinaan Khusus AnakIDN Times/Debbie Sutrisno

Usai pertandingan, Zola merasa senang bisa berkunjung ke LPKA. Ini merupakan pengalaman yang pertama baginya datang ke LPKA yang selama ini selalu mendapat stigma negatif dari masyarakat.

Dengan melihat langsung dan bertemu anak-anak yang ada di sini, Zola merasa mereka hampir sama dengan anak-anak di luar sana yang mendapat pendidikan dan berbagai pelatihan. Anak-anak di LPKA pun bisa menyalurkan hobinya karena ada fasilitas olahraga, seni, dan kegiatan positif lainnya.

"Banyak yang bisa dilakukan di sini. Seperti sekarang kita bisa bermain bola di dalam. Dengan kegiatan ini maka potensi mereka bisa tersalurkan," ujarnya.

5. Jangan ada pandangan negatif bagi mereka

Ketika Tiga Pemain Persib Unjuk Gigi di Lembaga Pembinaan Khusus AnakIDN Times/Debbie Sutrisno

Zola pun meminta masyarakat tidak berpandangan buruk kepada anak-anak yang sempat berada di LPKA ketika mereka keluar dari sini. Sebab, dari pengalaman berada di LPKA anak-anaknya sangat sopan dan disiplin.

"Mereka juga menyenangkan. Saya yakin ketika mereka keluar dari sini akan ada perubahan dengan banyaknya kegiatan positif di LPKA.

6. Berharap ada kegiatan serupa yang lebih seru

Ketika Tiga Pemain Persib Unjuk Gigi di Lembaga Pembinaan Khusus AnakIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Kepala Seksi LPKA Bandung Roni Nuryadi berharap manajemen Persib bisa kembali melakukan kegiatan di LPKA. Misalnya, dengan mendatangkan para pemain senior dan menggelar acara satu hari bersama pemain Persib.

Kegiatan seperti itu diyakini bisa membuat anak-anak semakin termotivasi dan nantinya akan berdampak positif bagi diri mereka.

"Jadi nantinya mereka bisa berubah lebih baik lagi dan ketika kembali ke keluarganya mereka bisa diterima seutuhnya," ujar Roni.

Baca Juga: 10 Gaya Stylish Kim Kurniawan, Gelandang Persib yang Kharismatik Banget

Baca Juga: 3 Perbedaan Lapas Kasus Terorisme dengan Lapas Kriminal

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya