Bandung, IDN Times – Kurang dari tiga pekan lagi PON Papua XX 2021 bakal digelar, tepatnya pada Sabtu, 2 Oktober 2021 hingga Jumat, 15 Oktober 2021. Panitia pelaksana masih terus mempersiapkan segala hal guna melancarkan pesta olahraga nasional empat tahunan yang diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia itu.
PON dan Peparnas yang mestinya digelar pada 2020 itu bakal diikuti oleh 10 ribu atlet dan official dari seluruh Indonesia. Pemerintah sendiri sejauh ini telah membelanjakan anggaran sebesar Rp3,8 triliun untuk gelaran olahraga selama dua pekan itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Alexander Kapisa mengatakan anggaran tersebut terbagi ke dalam empat periode per tahun anggaran yakni 2016 sebesar Rp228,6 miliar, 2017 sebesar Rp447,2 miliar, 2018 sebesar Rp879,3 miliar, dan Rp2,2 triliun di tahun 2019.
"Venue yang dibangun dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Papua sebesar Rp3,8 triliun," ujar Alex seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Juli 2020.
Ia merinci ada empat arena olahraga yang dibangun khusus demi PON yakni Istora Papua Bangkit, venue akuatik, lapangan hoki (outdoor dan indoor) dan arena kriket. Semua venue dibangun dengan dukungan dari Kementerian PUPR.
Namun nyatanya anggaran sebesar Rp3,8 triliun itu masih dianggap tak cukup untuk menggelar PON Papua 2021. Belum lama ini ada permintaan anggaran tambahan sebesar Rp1,4 triliun untuk melengkapi kebutuhan PON.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sempat bertanya pada Pemprov Papua terkait nominal pengajuan anggaran tambahan tersebut. Nantinya, kata Tito, anggaran tambahan itu akan digunakan untuk akomodasi kontingen, transportasi, dan kegiatan lain yang sudah dirinci.
Tito menyampaikan pengajuan anggaran tambahan itu telah disetujui oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. "Nanti prosesnya dari Kemenpora akan langsung ditransfer ke provinsi atau PB PON," ungkap Tito, pada kanal YouTube Kemenko Polhukam pada Sabtu (11/9/2021).
Apakah PON Papua 2021 akan benar-benar berjalan sesuai rencana? Bagaimana dengan persiapan di masing-masing provinsi untuk meramaikan agenda tersebut?