Sejarah Kerajaan Cirebon dan Peninggalannya yang Masih Ada

Bangunan peninggalannya kini jadi destinasi wisata, lho!

Ada banyak kerajaan dan kasultanan yang pernah eksis mewarnai sejarah peradaban Nusantara. Di tanah Jawa Barat sendiri, pernah berdiri salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yaitu Kerajaan Tarumanegara.

Selain itu, kamu mungkin tidak asing dengan Kerajaan Cirebon atau Kasultanan Cirebon. Sebagai kerajaan yang turut memiliki andil besar dalam perkembangan agama Islam di Pulau Jawa, cerita seputar Kerajaan Cirebon menarik untuk ditelisik. Karena itu, berikut IDN Times rangkum sejarah, masa kejayaan, hingga peninggalan Kerajaan Cirebon.

1. Sejarah dan pendiri Kerajaan Cirebon

Sejarah Kerajaan Cirebon dan Peninggalannya yang Masih Adapotret Siti Inggil Keraton Pakungwati atau Keraton Kasepuhan Cirebon (1920-1933) (dok. Tropenmuseum/Georg Friedrich Johannes Bley)

Berdiri pada abad ke-15 hingga abad ke-17, Kerajaan Cirebon merupakan salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa. Berdasarkan catatan pada Carita Purwaka Caruban Nagari dan Babad Tanah Sunda, diketahui bahwa dahulunya Cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa.

Karena pelabuhan yang ramai dikunjungi, wilayah Cirebon kemudian berkembang menjadi kota besar. Ketika Ki Gedeng Tapa wafat, estafet kekuasaannya diteruskan ke Raden Walangsungsang. Ia lalu mendirikan Istana Pakungwati dan membentuk sebuah pemerintahan di Cirebon.

Dengan begitu, Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana yang merupakan putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran, dinyatakan sebagai pendiri Kerajaan Cirebon.

Pada masanya, wilayah Kerajaan Cirebon merupakan pangkalan yang strategis bagi jalur pelayaran dan perdagangan. Sebab Kerajaan Cirebon terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, tepatnya di pantai utara Jawa.

Usai menunaikan ibadah haji, Raden Walangsungsang memiliki nama baru yaitu Haji Abdullah Iman. Semasa hidup, Raden Walangsungsang sangat aktif dalam menyebarkan agama Islam pada rakyatnya. Sehingga Cirebon kemudian menjadi salah satu daerah pusat penyiaran agama Islam di tanah Jawa.

2. Masa kejayaan Kerajaan Cirebon

Sejarah Kerajaan Cirebon dan Peninggalannya yang Masih Adapeta wilayah kekuasaan Kerajaan Cirebon beserta vasal-vasalnya pada tahun 1565 (commons.wikimedia.org/Muhammad Lazuardi)

Kerajaan Cirebon berkembang pesat pada masa 1479 sampai 1568 M, saat dipimpin oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Ia adalah salah satu tokoh Wali Songo yang menjadi raja Cirebon yang terkenal dan disegani.

Di masa kekuasaan Syarif Hidayatullah, Kerajaan Cirebon mengalami pertumbuhan yang hebat di bidang ekonomi. Beberapa upaya Syarif Hidayatullah dalam memajukan Kerajaan Cirebon, yaitu:

  • banyak menaklukkan daerah lain di Pulau Jawa untuk kepentingan politik, seperti Sunda Kelapa, Banten, dan Raja Galuh;
  • berhasil menjalin relasi dagang dengan Dinasti Ming dari negeri Cina;
  • menyebarkan agama Islam ke seantero Pulau Jawa.

Baca Juga: 5 Kerajaan Hindu di Indonesia, Bukti Keberadaannya Masih Ada

3. Penyebab runtuhnya Kerajaan Cirebon

Sejarah Kerajaan Cirebon dan Peninggalannya yang Masih Adapotret gapura Siti Inggil Keraton Kasepuhan Cirebon (google.com/maps/Jaso Jangan Soto)

Setelah lebih dari dua abad berdiri, Kerajaan Cirebon mulai mengalami kemunduran pada tahun 1666 pada saat pemerintahan Panembahan Ratu II atau Pangeran Rasmi. Penyebab dari keruntuhannya adalah karena fitnah dari penguasa Mataram, Sultan Amangkurat I, yang merupakan mertua dari Panembahan Ratu II. Ia menuduh Panembahan Ratu II bersekongkol dengan Banten untuk menjatuhkan kekuasaannya di Kerajaan Mataram.

Karena peristiwa itu, Panembahan Ratu diasingkan kemudian wafat di Surakarta pada tahun 1667. Kekosongan dari pemimpin kerajaan Cirebon kemudian diambil alih oleh Kerajaan Mataram.

Pengambilalihan kekuasaan secara sepihak tersebut pun menimbulkan amarah Sultan Ageng Tirtayasa yang berkuasa di Banten. Kemudian Sultan Ageng Tirtayasa ikut dalam membebaskan putra dari Penembahan Ratu II dari jeratan Mataram.

Selain perebutan kekuasaan, faktor lain yang mendorong runtuhnya Kerajaan Cirebon adalah adanya perjanjian dengan VOC pada 7 Januari 1681. Buntut dari perjanjian tersebut terjadi monopoli ekonomi dan perdagangan di Kerajaan Cirebon. Hingga pada 1697, Kerajaan Cirebon terbagi menjadi dua yaitu Kacirebonan dan Kaprabonan yang menandai akhir dari pemerintahan Kerajaan Cirebon.

4. Benda dan bangunan peninggalan Kerajaan Cirebon

Sejarah Kerajaan Cirebon dan Peninggalannya yang Masih Adapotret Kereta Singa Barong Kasepuhan di Museum Keraton Kasepuhan Cirebon (google.com/maps/Vaibhav Bhave)

Meski berdiri berabad-abad lalu, kamu masih bisa melihat jejak peninggalan Kerajaan Cirebon yang banyak ditemukan di Jawa Barat. Selain Keraton Kasepuhan Cirebon yang merupakan pusat pemerintahan kerajaan, berikut peninggalan Kerajaan Cirebon lainnya.

  • Masjid Agung Sang Cipta Rasa
  • Bangunan Mande Pengiring
  • Keraton Kanoman
  • Keraton Kacirebon
  • Makam Sunan Gunung Jati
  • Kereta Singa Barong Kasepuhan, tersimpan di Museum Keraton Kasepuhan
  • Patung Macan Putih, lambang keturunan Prabu Siliwangi
  • Alun-alun Sangkala Buana

Beberapa peninggalan Kerajaan Cirebon tersebut bisa kamu jadikan sebagai destinasi wisata sejarah dan religi, lho. Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar jika sudah pernah mengunjunginya, yuk!

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kanjuruhan, Cikal Bakal Kawasan Malang

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya