Bandung, IDN Times – Aktivitas hidup manusia modern tak lepas dari bantuan teknologi dengan medium ponsel pintar. Dan, perkembangan teknologi yang cukup besar tak mungkin bisa didapat jika tak ditunjang dengan big data. Saking pentingnya big data ini, Presiden Joko Widodo sampai pernah berujar bahwa “Data is the new oil”pada Januari 2020.
Berbagai perusahaan berbasis teknologi di dunia berlomba-lomba menciptakan inovasi dengan modal big data yang mereka miliki. Tak terkecuali Grab, perusahaan penyedia transportasi berbasis teknologi yang masuk ke Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang.
Dengan kemampuan big data yang mereka miliki, Grab lewat berbagai layanannya termasuk GrabFood, mencoba untuk memahami gerak-gerik masyarakat Indonesia dan perilaku kesehariannya. Dengan memahami nilai-nilai itu, Grab cukup yakin dalam berinovasi dan memuaskan permintaan pasar Indonesia.
Head of MapOps Grab Indonesia, Ariek Wisnu Wibisono, mengatakan bahwa tim pemetaan Grab setiap harinya mencari inovasi yang bisa menjawab kebutuhan pasar Indonesia. Misalnya masalah “kemacetan hingga akses bagi jutaan pengusaha mikro dan pelanggan,” kata Ariek, dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa (17/3).
“Sejalan dengan komitmen GrabForGood, Grab ingin memastikan bahwa setiap orang dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital,” kata Ariek.
Apa saja yang dilakukan Grab dengan big data-nya?