Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung memastikan persoalan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) akan selesai sebelum bergulirnya Liga I Indonesia pada pertengahan tahun nanti.
Saat ini, Stadion GBLA di kawasan Gedegage, Kota Bandung sudah dalam proses lelang pengelolaan serta perbaikan dan pembenahan fasilitas agar kondisi prima digunakan secara resmi, nanti. Kepastian itu diungkapkan Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat berbincang santai di PRFM Bandung, Selasa(10/5/2022).
Yana mengungkapkan, Stadion GBLA memiliki persoalan yang cukup rumit. Mulai dari Surat permohonan Kerja Sama Pengelolaan Stadion GBLA yang diajukan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) pada Desember 2017, perkara tagihan utang ke PT Adhi Karya yang muncul pada Maret 2017 dan Juli 2018, hingga pensertifikatan tanah lahan Stadion GBLA yang belum juga selesai dilakukan Badan Pertanahan Negara (BPN).
Namun, dalam penjelasannya, Yana tidak ingin menyalahkan pihak manapun. Dirinya hanya merespons kinerja Pemkot Bandung dalam memperjuangkan Stadion GBLA yang terus-menerus didesak untuk bisa dimanfaatkan dan menjadi homebase Persib Bandung.
"Dalam penjelasan ini tidak ada sedikit pun niatan saya untuk berbicara tentang siapa yang salah dan siapa yang benar dalam proses terkait Stadion GBLA. Penjelasan ini saya buat, semata-mata untuk memberikan respon atas proses yang sedang dilakukan oleh Pemkot Bandung terkait pengelolaan Stadion GBLA" tulis Yana dalam akun Instagramnya @kangyanamulyana, Selasa(10/5/2022).
Dia menyebutkan, sejak menjabat sebagai wakil wali Kota Bandung pada 20 September 2018, dirinya sudah ditugaskan Almarhum Oded M Danial yang kala itu sebagai wali kota Bandung untuk menyelesaikan persoalan Stadion GBLA.
Sejumlah upaya untuk mencari benang merahnya dilakukan dengan melibatkan dinas dan perangkat daerah terkait. Dirinya juga melakukan pertemuan dengan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) pada pertengahan 2019, PT Adhi Karya, hingga proses mediasi yang dilakukan di Kejagung.
Dari perjalanan menyelesaikan persoalan Stadion GBLA ini, ditemukan sejumlah fakta. Mulai surat permohonan kerja sama pengelolaan yang diajukan PT PBB dan dikirimkan pada 27 Desember 2017 hingga status administrasi Stadion GBLA dari PT Adhi Karya selaku kontraktor.
"Cuman saya tidak tahu ini direspons atau tidak. Tapi ceritanya gitu," ungkap Yana, Selasa (10/5/2022).
Dia lantas berkonsultasi dengan almarhum Oded, yang kemudian menyerahkan seluruh yang diperlukan mengenai GBLA kepadanya. Pertemuan pun dilakukan kembali dengan PT PBB mengenai opsi sewa dengan jangka waktu maksimal lima tahun.
Namun, PT PBB menolak karena mereka ingin sewa tempat ini lebih lama. Sebab Stadion GBLA ini rencananya akan dijadikan homebase jangka panjang dengan berbagai fasilitas pendukung yang nantinya dibangun di sekitar stadion.
Dengan keinginan tersebut, Pemkot Bandung mengajak kerja sama pengelolaan (KSP) dengan jangka waktu bisa mencapai 30 tahun. Kerja sama ini barus bisa terjalin dengan syarat harus dilakukan lelang lebih dulu. PT PBB pun siap mengikuti semua prosedur termasuk lelang demi mendapat jatah pengelolaan hingga 30 tahun.