Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Berwisata ke Kota Bandung nampaknya kurang puas jika tidak berkunjung di Jalan Braga. Jalanan sepanjang 850 meter ini menjadi pilihan wisata kota tua di Bandung dengan beragam tempat makan, swafoto, maupun karya kesenian.

Salah satu tempat seni yang bisa wisatawan kunjung ketika berjalan di Braga adalah Grey Art Gallery. Tempat pameran ini kerap menawarkan beragam hal untuk dinikmati wisatawan yang datang ke Bandung.

Kali ini, Grey Art Gallery kembali menampilkan lukisan dengan tema hitam putih. Melalui konsep pameran '1st Grey Annual Award', Grey Art Gallery coba berfokus pada ekspresi artistik dengan penekanan terhadap penciptaan karya monokromatik yang mengacu pada karya dengan penggunaan variasi tingkat kecerahan atau kegelapan dalam nuansa abu-abu atau di antara hitam ke putih.

Salah satu karya seni yang banyak menarik minat pengunjung adalah lukisan Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dalam lukisan tersebut terlihat belasan anak-anak sekolah dasar yang berada di sekitar Soekarno.

Keceriaan mereka terlukis dalam sebuah lukisan berwarna hitam putih karya seniman bernama Toto Muhammad Setiawan. Toto tertarik melukis potret itu, karena ekspresi wajah-wajah kegembiraan itu nampak terlihat polos.

Lukisan itu berjudul 'Cinta Bung Karno' yang diproduksi tahun 2023 oleh Toto, dicat menggunakan cat minyak di atas canvas berukuran 100×80 cm dan dipajang 1st Grey Annual Award Black and White yang digelar di Grey Art Gallery, Braga, Kota Bandung.

1. Banyak seniman baru berkolaborasi pada pameran ini

IDN Times/Debbie Sutrisno

Art Support Grey Art Gallery Chamid Nur Dwaji mengatakan, 1st Grey Annual Award digelar untuk memunculkan seniman-seniman baru di dunia seni rupa nasional dan internasional.

Dalam pameran ini ada 110 karya seni rupa yang dibuat oleh 115 orang seniman dan seluruh karyanya mengusung tema hitam dan putih.

"Grey adalah warna turunan hitam dan putih, korelasi dan hubungan itu kita buat tematik dan yang dibangun kurator adalah sekarang terlalu ekstra ordiniary dan terlalu susah dipahami masyarakat awam, sementara hitam putih mudah dipahami masyarakat," ujar Chamid, Minggu (21/1/2024).

2. Pengunjung bisa ikut memberikan nilai kepada karya para seniman

Editorial Team

Tonton lebih seru di