Madinah, IDN Times - Musim haji merupakan salah satu waktu terpadat di Tanah Suci. Jutaan umat Islam dari berbagai negara berkumpul untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini. Tapi, berhaji bukan hanya menjalani ibadah saja, karena kita perlu mempersiapkan fisik dan mental.
Perbedaan suhu udara di Tanah Air dengan Arab Saudi, menjadi persoalan tersendiri bagi kondisi kesehatan jemaah. Tidak sedikit jemaah yang mengalami gejala terkena heat stroke.
Petugas Kesehatan Kloter 15 Embarkasi Bekasi (JKS), dr Mohan Gugun mengatakan, tingginya suhu udara di Arab Saudi, khususnya di Kota Madinah dan Makkah, perlu mendapat perhatian bagi jemaah haji. Sebab, paparan suhu udara dari panas matahari yang diprediksi bisa mencapai 41-50 derajat celsius ini akan berdampak terhadap kondisi kesehatan jemaah.
Menurut dia, selama di Kota Madinah, terdapat sejumlah jemaah yang mulai mengalami gejala awal terkena heat stroke seperti sakit kepala, kulit kering dan memerah, detak jantung cepat, kebingungan atau pusing, dan hilang kesadaran.
"Jika menemukan jemaah yang mengalami gejala tersebut, segera cari tempat yang sejuk, minum air, dan minta bantuan medis," kata dia.