Bandung, IDN Times - Penipuan keuangan melalui Artificial Intelligence (AI) kini semakin marak terjadi. Kemajuan teknologi dalam AI memiliki potensi untuk digunakan dalam penipuan dengan membuat tiruan suara (voice cloning) dan tiruan wajah (deepfake).
Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Jawa Barat, Darwisman menuturkan bahwa kepada masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan memanfaatkan teknologi tersebut. Adapun beberapa AI yang dipakai seperti tiruan suara dan wajah.
Teknologi AI memudahkan pelaku penipuan untuk merekam dan meniru suara seseorang seperti teman, kolega, atau keluarga. Dengan menggunakan suara yang sudah dipelajari tersebut, penipu dapat melakukan percakapan seolah-olah mereka adalah orang yang dikenal korban.
"Selain itu teknologi AI juga memungkinkan pelaku penipuan untuk membuat video palsu yang meniru wajah dan ekspresi seseorang dengan akurat. Video ini dapat digunakan untuk meyakinkan korban bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan orang yang mereka kenal, sehingga korban merasa lebih percaya," ujarnya, Jumat (5/11/2025).
