Bandung, IDN Times - Masyarakat diharapkan waspada terhadap kandungan yang terdapat dalam pengawet ikan dan hasil laut. Sebab, masih banyak nelayan yang lebih memilih formalin dibandingkan bahan pengawet lain yang lebih aman untuk mengawetkan hasil tangkapannya.
Ketua Tim Inovasi Universitas Padjadjaran, Prof Dr Keri Lestari mengatakan penggunaan formalin bukan tanpa sebab. Selama ini produk pengawet yang disarankan pemerintah termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agak sulit didapatkan oleh nelayan. Jika ada, harganya terlampu mahal.
Keri mendorong pemerintah bersama akademisi dan dunia usaha menyediakan pengawet ikan yang aman, terutama pengawet alami untuk digunakan para nelayan dan pedagang hasil laut.
"Kalau yang namanya formalin itu kan zat kimia yang harusnya memang tidak digunakan, tapi kenyataanya di lapangan ada. Rata-rata mereka menggunakan pengawet formalin atau ada yang mereka sebut dengan pijer," kata Keri, Sabtu (9/1/2021).