Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi longsor (vecteezy.com/Montian Noowong)
Ilustrasi longsor (vecteezy.com/Montian Noowong)

Bandung, IDN Times - Kepolisian Resor Garut mengingatkan pengguna jalan untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat melintasi jalur lintas kabupaten Garut-Tasikmalaya di wilayah Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat karena berpotensi bahaya rawan bencana tanah longsor saat hujan.

"Kami mengimbau lebih waspada untuk pengendara apabila terjadi hujan yang deras di jalur Garut-Singaparna ini karena rawan terhadap longsoran," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi dilansir ANTARA, Minggu (29/6/2025).

1. Pembersihan jalan dilakukan bertahap

Ilustrasi longsor. (Dok. Polres Musi Rawas)

Ia menuturkan, jalur Cilawu merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Garut dengan Kabupaten Tasikmalaya wilayah Singaparna. Jalur yang terdapat tebing dan jurang itu, kata dia, memiliki potensi terjadinya bencana tanah longsor yang bisa menyebabkan badan jalan tertutup material longsoran.

Seperti yang baru terjadi, lanjut Aang, bencana tanah longsor di Cilawu, Sabtu (28/6/2025) menyebabkan badan jalan tertutup sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor dari kedua arah.

"Alhamdulullah untuk kondisi jalur Garut-Tasikmalaya melalui jalur Cilawu saat ini sudah normal tinggal material yang sedikit di pinggir yang sedang diselesaikan PUPR provinsi," katanya.

2. Belum ada jalur nasional yang tertutup

Ilustrasi longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama telah menyebabkan bencana tanah longsor di wilayah Cilawu membuat arus kendaraan saat itu harus dialihkan untuk menghindari kepadatan.

Terkait daerah lainnya di Garut yang terdampak bencana tanah longsor, kata dia, sementara dilaporkan tidak ada yang menutup jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten, meski begitu jajarannya tetap siaga untuk mengatasi daerah yang terhambat arus lalu lintasnya akibat longsor.

"Kami dari Satlantas Polres Garut khususnya bersiaga untuk antisipasi apabila ada hal-hal yang tidak dinginkan," katanya.

3. Sebagian warga Garut terdampak longsor-banjir

Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan asesmen untuk mendeteksi dampak daerah yang dilanda bencana alam tanah longsor dan banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah itu.

"Asesmen ke lokasi terdampak bencana oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh.

Ia menuturkan hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama pada kemarin menyebabkan bencana alam tanah longsor dan banjir di sejumlah kecamatan di Garut. Terkait dampak apa saja dari bencana itu, kata dia, hasilnya belum dapat diketahui. Pemkab Garut akan menyiapkan rapat koordinasi terlebih dahulu untuk menetapkan tanggap darurat bencana atau tidak.

Ia menyebut data sementara yang dilaporkan ke BPBD Garut, yakni bencana alam longsor dan banjir terjadi di 14 desa tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Cilawu, Garut Kota, Sucinaraja, Tarogong Kidul, Sukaresmi, Banyuresmi, dan Karangpawitan.

Rumah yang terdampak, kata dia, tercatat sebanyak 312 unit, satu unit rumah rusak berat dan paling banyak rumah terendam banjir di Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul.

Editorial Team