Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250813_091617.jpg
Gerakan pangan murah di Polda Jabar. IDN Times/Debbie Sutrisno

Intinya sih...

  • Yoyo dan Yayah mencari beras murah tapi berkualitas

  • Polda Jabar gelar pasar murah dengan harga terjangkau

  • Kegiatan terbuka untuk masyarakat umum dan akan dilanjutkan secara mobile

  • Yoyo dan Yayah mencari beras murah tapi berkualitas

  • Polda Jabar gelar pasar murah untuk masyarakat umum

  • Bulog Jawa Barat jual bahan pokok dengan harga di bawah rata-rata

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah telah menindak para pelaku pengolosan beras yang selama ini dijual di swalayan maupun dijual secara ecer di berbagai daerah. Adanya beras opolosan dan beras tak sesuai mutu menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Yoyo misalnya. Salah satu ibu rumah tangga di Bandung ini sempat membeli beras premium di swalayan. Dia juga membeli beras dengan kualitas baik di pedagang di pasar tradisional. Namun, dengan banyaknya pemberitaan beras oplosan maupun beras tak sesuai mutu, dia jadi khawatir beras yang dibeli sebenarnya tidak laik dikonsumsi.

"Khawatir lah kan kita tidak tahu takutnya ada penyakit apa (setelah konsumsi)." kata Yoyo ditemui di acara Gerakan Pangan Murah Polda Jabar, Rabu (13/8/2025).

1. Berharap beras yang dibeli murah tapi berkualitas

Gerakan pangan murah di Polda Jabar. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dengan kondisi perekonomian yang biasa saja, Yoyo berharap pemerintah bisa menyediakan beras yang terjangkau oleh masyarakat, tapi tetap berkualitas. Jangan sampai beras yang ada di pasaran sekarang harganya tinggi, tapi kualitasnya justru tidak sesuai.

Kehadiran pasar murah yang digelar Polda Jabar pun menjadi pilihan Yoyo untuk mencari beras dengan kualitas sesuai. DIjual Rp11 ribu per kilogram (kg), setiap orang bisa mendapatkan 10 kilogram dengan masing-masing 5 kg per kemasan.

Hal senada disampaikan ibu Yayah. warga Kecamatan Gedebage ini sengaja datang ke pasar sembako untuk mendapatkan barang yang terjangkau tapi berkualitas. Selain membeli beras, Yayah pun ingin membeli telur, gula, dan minyak yang diperjualbelikan.

"Saya baru pertama ikut kegiatan ini. Sangat membantu karena bisa dapat beras murah kan," kata Yayah.

2. Instruksikan jajaran polres gelar kegiatan serupa

Gerakan pangan murah di Polda Jabar. IDN Times/Debbie Sutrisno

Sejumlah komunitas menengah ke bawah diundang oleh Polda Jawa Barat untuk mengikuti kegiatan Gerakan Pangan Murah dalam rangka memperingati HUT ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia. Berbagai bahan pokok dijual dengan harga murah di acara yang digelar di Markas Polda Jawa Barat tersebut.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Setiawan mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto tentang pangan. Oleh karenanya, dia juga menginstruksikan kepada polres jajaran untuk menggelar kegiatan serupa.

"Polda Jabar ikut ambil bagian dalam melaksanakan program pemerintah. Setiap Polda harus aktif melaksanakan program ini. Jadi, tidak hanya Polda, tetapi seluruh jajaran polres di lingkungan Polda Jabar ada 23 polres mulai hari ini, tanggal 13, hingga berakhir tanggal 17," ucap Rudi.

3. Siapapun bisa beli beras ini

Gerakan pangan murah di Polda Jabar. IDN Times/Debbie Sutrisno

Rudi mengatakan, kegiatan tersebut terbuka untuk masyarakat umum serta semua kalangan. Untuk kali ini, Polda Jawa Barat juga mengundang komunitas menengah ke bawah agar dapat berbelanja bahan pokok dengab harga murah.

"Kami mengundang komunitas tertentu yang berpenghasilan menengah ke bawah. Sebagaimana tadi terlihat, ada komunitas ojek online, pesantren, dan komunitas pembersih lingkungan. Hingga tanggal 17 nanti, masih banyak lagi komunitas yang akan kami undang. Ini menjadi salah satu keunggulan yang kami tawarkan dalam Gerakan Pangan Murah ini," kata Rudi.

Dia mengatakan, kegiatan tersebut digelar berkerjasama dengan Bulog Wilayah Jawa Barat dengan menyediakan beras Stabilitasasi Pasokan Harga Pangan (SPHP). Selain beras, bahan pokok lainnya juga seperti minyak, gula, dan telur juga dijual dengan harga di bawah rata-rata.

"Dari segi harga, saya melihat langsung dan berbincang dengan para konsumen yang hadir. Untuk harga beras, ditawarkan Rp11.000 per kilogram harga yang jauh di bawah harga eceran tertinggi di pasaran. Seperti telur, bekerja sama dengan peternak dan distributor, kita bisa menjual dengan harga jauh lebih murah dari pasaran. Seluruh komoditas ini adalah kebutuhan pokok masyarakat," jelas Rudi.

Rudi menambahkan, penjualan bahan pokok juga akan tetap dilakukan setelah kegiatan itu berakhir setelah tanggal 17 Agustus 2025 mendatang. Penjualan akan dilakukan secara mobile ke pasar-pasar besar yang ada di wilayah Jawa Barat.

"Kami akan melanjutkan dengan cara mobile. Dari Perum Bulog sudah bersedia menyiapkan kendaraan, dan dari Biro Logistik juga sudah menyiapkan kendaraan. Nanti akan diangkut, lalu Direktur Binmas akan memetakan pasar-pasar besar, kita datangi, dan kita gelar pasar murah di sana. Tujuannya agar penyerapan dan penyebarannya lebih masif," kata Rudi.

Editorial Team