Gerakan pangan murah di Polda Jabar. IDN Times/Debbie Sutrisno
Rudi mengatakan, kegiatan tersebut terbuka untuk masyarakat umum serta semua kalangan. Untuk kali ini, Polda Jawa Barat juga mengundang komunitas menengah ke bawah agar dapat berbelanja bahan pokok dengab harga murah.
"Kami mengundang komunitas tertentu yang berpenghasilan menengah ke bawah. Sebagaimana tadi terlihat, ada komunitas ojek online, pesantren, dan komunitas pembersih lingkungan. Hingga tanggal 17 nanti, masih banyak lagi komunitas yang akan kami undang. Ini menjadi salah satu keunggulan yang kami tawarkan dalam Gerakan Pangan Murah ini," kata Rudi.
Dia mengatakan, kegiatan tersebut digelar berkerjasama dengan Bulog Wilayah Jawa Barat dengan menyediakan beras Stabilitasasi Pasokan Harga Pangan (SPHP). Selain beras, bahan pokok lainnya juga seperti minyak, gula, dan telur juga dijual dengan harga di bawah rata-rata.
"Dari segi harga, saya melihat langsung dan berbincang dengan para konsumen yang hadir. Untuk harga beras, ditawarkan Rp11.000 per kilogram harga yang jauh di bawah harga eceran tertinggi di pasaran. Seperti telur, bekerja sama dengan peternak dan distributor, kita bisa menjual dengan harga jauh lebih murah dari pasaran. Seluruh komoditas ini adalah kebutuhan pokok masyarakat," jelas Rudi.
Rudi menambahkan, penjualan bahan pokok juga akan tetap dilakukan setelah kegiatan itu berakhir setelah tanggal 17 Agustus 2025 mendatang. Penjualan akan dilakukan secara mobile ke pasar-pasar besar yang ada di wilayah Jawa Barat.
"Kami akan melanjutkan dengan cara mobile. Dari Perum Bulog sudah bersedia menyiapkan kendaraan, dan dari Biro Logistik juga sudah menyiapkan kendaraan. Nanti akan diangkut, lalu Direktur Binmas akan memetakan pasar-pasar besar, kita datangi, dan kita gelar pasar murah di sana. Tujuannya agar penyerapan dan penyebarannya lebih masif," kata Rudi.