Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penampakan amunisi kedaluwarsa di Garut. (IDN Times/Istimewa)

Garut, IDN Times - Warga Kampung Cimerak, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut turut membeberkan beberapa fakta tentang peristiwa peledakan amunisi kedaluwarsa yang menewaskan 13 orang pada Senin (12/5/2025).

Warga memastikan, peristiwa ini baru pertama kali terjadi selama puluhan tahun kampungnya dijadikan tempat pemusnahan amunisi tidak layak terlokasi. 

Salah satu warga, Dede Nurdiana umur (30 tahun) mengatakan, sejak kecil hingga saat ini baru pertama kali aktivitas itu memakan korban.

"Kalau kami dari kecil sudah terbiasa, bukan sekali dua kali melihat pemusnahan amunisi kedaluarsa ini. Dari zaman kakek nenek kita sudah ada. Jadi kalau mereka amunisi sudah kedaluwarsa di bawa ke sini untuk diledakkan," kata Dede saat dikonfirmasi di lokasi, Selasa (13/5/2025). 

1. Lokasi tidak jauh dari pemukiman warga

Suasana salah satu rumah duka korban di Kampung Cimerak, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Meski sudah sering, Dede memastikan, peledakan amunisi kedaluwarsa ini tidak dilakukan setiap tahun atau dalam jangka waktu yang rutin. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan hampir beberapa tahun sekali, karena menyesuaikan masa kedaluwarsa dari amunisi tersebut. 

"Enggak tentu, kadang setahun sekali juga jarang. Bagaimana adanya barang kadaluarsa kan, itu ada masa kedaluwarsa. Ini juga dari beberapa tahun baru datang lagi," kata dia. 

Lokasi rumah warga dengan titik peledakan ini masih dalam satu area, jaraknya pun tidak sampai radius 50 kilometer. Dede juga menegaskan, tempat tinggalnya dengan titik lokasi ledak masih dalam satu area.

Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, area lokasi ledak memang tidak jauh dari pemukiman warga. Bahkan, masyarakat yang tinggal di area ini tergolong padat. 

"Desa Sagara itu ini. Area ini itu Sagara, area peledakan Sagara. Jaraknya sekitar tiga atau empat kilometer. Ini baru pertama setelah beberapa tahun sebelumnya dilakukan uji coba serupa," katanya.

2. Wara biasa berburu puing-puing setelah beres peledakan

Editorial Team

Tonton lebih seru di