Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi suap. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi suap. (IDN Times/Arief Rahmat)

Intinya sih...

  • Waspada terhadap oknum yang mengaku bisa loloskan siswa

  • Belum bisa bocorkan sekolah yang diinvestigasi

  • Prihatin dengan maraknya calo pendidikan

Bandung, IDN Times - Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kota Bandung diduga ada pungutan liar (pungli) sekitar Rp5 juta hingga Rp8 juta untuk satu kursi siswa. Saat ini Pemkot Bandung pun tengah melakukan penyelidikan untuk mencari kebenaran kabar tersebut.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memastikan akan menindak tegas pelaku praktik pungli liar. Menurutnya, Pemkot Bandung tidak akan segan memproses secara pidana siapa pun yang terlibat, baik pemberi maupun penerima suap.

“Kalau baru indikasi, maka akan diberi peringatan keras dan sanksi administrasi berat. Tapi kalau sudah terbukti ada transaksi, langsung proses pidana,” ujar Farhan, Selasa (10/6/2025).

1. Waspada oknum yang mengaku bisa loloskan siswa

SPMB di SMAN 3 Bandung (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Ia mengingatkan para orangtua murid untuk tidak tergoda memberi uang kepada oknum yang mengaku bisa meloloskan anak ke sekolah tujuan. Farhan menilai bahwa semua proses pendidikan harus bebas dari praktik-praktik korupsi.

“Yang pidana itu bukan hanya yang menerima, tapi juga yang memberi. Jadi orangtua jangan pernah coba-coba,” katanya.

2. Belum bisa bocorkan sekolah yang diinvestigasi

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, hadiri MilkLife Soccer Challenge Bandung 2025. (Dok. Megapro)

Terkait investigasi, Farhan menyatakan, saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum bisa membocorkan nama sekolah maupun pihak-pihak yang terlibat.

“Kami belum bisa buka detailnya karena ini sedang berjalan. Tapi jumlahnya cukup signifikan,” ujarnya.

Pemkot Bandung terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan proses ini berjalan adil dan transparan. Jangan sampai ada siswa yang dilindungi atau diperlakukan istimewa karena memberi uang lewat jalur yang tidak benar.

3. Prihatin dengan maraknya calo

Ilustrasi suap (IDN Times/Cije Khalifatullah)

Farhan mengaku prihatin atas maraknya modus calo pendidikan yang kembali muncul setiap musim penerimaan siswa baru. Ia berharap masyarakat turut menjadi pengawas dan melapor jika melihat atau mengalami pungli.

“Kami ingin memastikan akses pendidikan di Bandung ini bersih, adil, dan berpihak pada anak-anak, bukan pada uang,” ungkapnya.

Editorial Team