Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna meninjau pelaksanaan simulasi PTM terbatas, Senin (7//6/2021). IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan bahwa masih banyak orangtua murid Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) belum mengizinkan anaknya ikut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

"Evaluasi PTM terbatas, hasil pantauan di lapangan masih ada pro kontra dari orangtua. Ketika tidak ada izin orangtua, maka tidak boleh (ikut PTM)," ujar Oded, Sabtu (2/9/2021).

1. Banyak orangtua yang masih takut anaknya ikut PTM terbatas

Simulasi PTM terbatas di SMA 22 Bandung yang hanya diikuti 1 siswa, Senin (7/6/2021). IDN Times/Istimewa

Tidak sedikit orangtua murid yang merasakan bahwa anak-anaknya lebih aman untuk belajar secara daring di rumah. Oded mengatakan, semua keputusan tetap diberikan sepenuhnya pada orangtua, karena Pemkot Bandung tidak pernah memberikan paksaan pada orang tua murid.

"Karena ada pro kontra ini, tetap kita berikan keleluasaan kepada orangtua murid. Siswa bisa PTM terbatas atas izin orangtua," ungkapnya.

2. Random test akan dilakukan dalam waktu dekat ini

IDN Times/Yogi Pasha

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menambahkan, dalam waktu dekat pemerintah akan menggelar tes acak di lingkungan sekolah. Hal ini untuk melihat kondisi terkini penyebaran COVID-19setelah dijalankan PTM terbatas.

"Jadi itu 10 persen dari sekolah yang sudah diizinkan PTM terbatas. Nanti dari hasil random kalau (postif COVID-19) di bawah satu persen, di-tracing (dilacak) kontak erat," katanya.

3. Sekolah bisa ditutup jika banyak siswa-siswi positif COVID-19

Ilustrasi pelaksanaan uji coba PTM terbatas. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Adapun sejak 8 September 2021 sampai saat ini PTM terbatas di Kota Bandung sudah melibatkan 330 sekolah. Menurut Yana, semua sekolah yang sudah melaksanakan PTM terbatas tetap harus menjalankan protokol dengan ketat.

"Kalau yang positif 1-5 persen itu satu rombongan belajar dilacak, tapi kalau di atas 5 persen itu sekolahnya ditutup," kata dia.

Editorial Team