Wali Kota Bandung Kaji Pembongkaran Teras Cihampelas

Intinya sih...
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan akan mengkaji usulan Gubernur Jawa Barat untuk melepas aset dan membongkar Teras Cihampelas.
Farhan memerintahkan Satpol PP Kota Bandung melakukan pengamanan 24 jam di Teras Cihampelas, serta meminta perbaikan toilet dan penerangan jalan lingkungan di sana.
Pembongkaran Teras Cihampelas kemungkinan akan dilakukan usai pelepasan aset, namun prosesnya tidak mudah dan panjang karena melibatkan banyak administrasi.
Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan bakal mengkaji usulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk melepas aset dan membongkar Teras Cihampelas, proyek warisan eks Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Langkah awal kajian ini nantinya akan dilakukan dengan DPRD Kota Bandung dan Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD).
"(Kajian) akan melakukan pelepasan aset dan proses pelepasan aset tidak semudah itu, sambil menunggu usulan-usulan karena saya masih bicara DPRD juga dan juga BKAD," ucap Farhan di Bandung, dikutip Kamis (3/7/2025).
1. Pembongkaran saran dari Dedi Mulyadi
Untuk saat ini, Farhan menyampaikan sudah memerintahkan Satpol PP Kota Bandung untuk melakukan pengamanan 24 jam di Teras Cihampelas. Sementara pada Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Farhan meminta untuk memperbaiki toilet dan membersihkan bentuk vandalisme di sana.
Dishub Kota Bandung juga diminta agar memasang penerangan jalan lingkungan di Teras Cihampelas. Serta memperbaiki pedesterian di jalan Cihampelas agar tidak gelap.
"Ada saran dari pemprov agar pelepasan aset kita akan jajaki," kata dia.
2. Proses administrasi cukup panjang
Kemungkinan pembongkaran Teras Cihampelas nantinya bakal dilakukan usai pelepasan aset. Namun, proses tersebut tidak mudah dan tergolong panjang. Kata Farhan ada beberapa administrasi yang harus diselesaikan.
"Kemungkinan (dibongkar) tapi baru usul dari pak gubernur, saya harus menjalani proses administrasi yang tidak sederhana dan panjang. Mudah-mudahan bisa menemukan solusi yang cepat," kata dia.
Menurutnya, pendirian Teras Cihampelas memiliki dampak masalah terhadap tata ruang. Farhan menyebut masalah yang muncul di Jalan Cihampelas bukan hanya kemacetan.
"Kata saya mah ada masalah di tata ruang. Bukan masalah macet saja dampaknya adalah bahwa jalan Cihampelas yang bisa kita lestarikan sebagai salah satu jalan bersejarah dengan pagar pohon dengan ada teras Cihampelas sempat terganggu," kata dia.
Proses politik pelepasan aset Teras Cihampelas ke DPRD Kota Bandung akan memakan waktu. Sehingga, kajian perlu dilakukan terlebih dahulu. Diketahui, Teras Cihampelas sejak zaman Wali Kota Bandung Yana Mulyana menimbulkan banyak permasalahan salah satunya yaitu sepi pengunjung. Berbagai macam cara dilakukan untuk meramaikan Teras Cihampelas akan tetapi belum berhasil.
3. Pembangunan sampai Rp45 miliar
Teras Cihampelas sendiri merupakan proyek yang dibangun dan diresmikan oleh Ridwan Kamil pada 2017. Di mana di dalamnya terdapat skywalk atau jalur khusus pejalan kaki di atas jalan raya. Ridwan Kamil saat itu mengklaim proyek ini sebagai yang pertama di Indonesia. Sementara di dunia yang memiliki fasilitas itu hanyalah New York Amerika Serikat.
Ridwan Kamil saat itu mengatakan Teras Cihampelas dibangun dengan menelan biaya APBD Rp45 miliar. Sayangnya, lambat laun fasilitas itu tidak terurus, hingga mewariskan persoalan kepada wali kota selanjutnya, yaitu Oded M. Danial hingga Yana Mulyana.