Erwin juga membagikan tips teknis menyembelih secara halal dan sesuai syariat. Ia menjelaskan bahwa untuk sapi, penting untuk memutus urat di sekitar kerongkongan dengan benar agar hewan benar-benar mati dan dagingnya tidak bau.
"Ada tekniknya. Sapi itu lima jari dari leher, dan harus tahu urat mana yang wajib diputus. Selain itu, harus sembelih saat hewan mengembuskan nafas agar daging tidak amis," katanya.
Pemerintah Kota Bandung juga memastikan proses pemotongan dan distribusi kurban dilakukan secara aman dan higienis. Erwin menyebutkan bahwa pemerintah menerjunkan sekitar 179 dokter hewan dan tenaga medis veteriner untuk melakukan pengawasan post-mortem di berbagai titik.
"Kami pastikan daging yang didistribusikan aman dan layak konsumsi. Tidak semua orang membeli hewan dari tempat yang memiliki barcode atau sertifikasi, jadi harus kami kontrol," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas daging kurban agar ibadah yang dilakukan tidak sia-sia.
Lebih dari sekadar ibadah pribadi, Erwin melihat momentum kurban sebagai refleksi dari semangat pelayanan kepada masyarakat.
"Dulu saya Ketua RW, lalu anggota dewan. Sekarang jadi Wakil Wali Kota. Prinsipnya sama, menyelesaikan masalah masyarakat seperti menyembelih masalah. Insya Allah satu per satu bisa diselesaikan," ujarnya.
Ketika ditanya soal undangan menyembelih dari berbagai titik di Kota Bandung, Erwin menjawab dengan antusias.
"Insya Allah hari ini juga saya ke Al Wasilah di Kopo. Kalau ada yang minta disembelihkan, tinggal hubungi saya. Gratis, malah saya yang kasih uang," ucapnya.