Cirebon, IDN Times - Di tengah gencarnya wacana penataan kawasan Batik Trusmi dan pengembangan kawasan industri, ada satu wajah kusam Kabupaten Cirebon yang luput dari perhatian: Jalan Tuparev.
Jalur utama yang menjadi nadi pergerakan ekonomi dan sosial ini kini lebih menyerupai zona kumuh ketimbang kawasan representatif daerah penyangga ibu kota Jawa Barat bagian timur.
Jalan Tuparev membentang dari Bundaran Kedawung hingga ke perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Kota Cirebon.
Dalam radius kurang dari dua kilometer, segala potret ironi perkotaan tampak menganga dari trotoar diduduki pedagang kaki lima, kabel-kabel utilitas menggantung semrawut, hingga permukaan jalan yang penuh tambalan.
Pemerintah Kabupaten Cirebon nyaris tak menyentuhnya, meski keberadaan jalan ini vital sebagai akses menuju fasilitas publik, pusat belanja, hingga rumah sakit.