ilustrasi penganiayaan. (pexels.com/mart)
Aksi penganiayaan itu bermula ketika Asyah dalam perjalanan dari Sukabumi setelah mencairkan dana pensiun mendiang suaminya pada Minggu (4/5/2025). Kemudian, dalam perjalanan pulang ia meminta tolong kepada seorang anak untuk menuntunnya berjalan karena kondisi jalan yang menanjak.
Di tengah perjalanan, anak yang membantu nenek itu tiba-tiba berlari. Tak berselang lama, salah satu warga meneriakinya dan menuduh sang nenek sebagai penculik. Warga yang datang pun secara membabi-buta memukuli sang nenek
"Keluarga dapat kabar kalau nenek dibawa ke kantor desa. Katanya dipukuli karena dituding pelaku penculikan. Langsung keluarga menjemput nenek ke kantor desa dan menjelaskan semuanya," kata Nur Azizah (30 tahun) selaku cucu korban, Rabu (7/5/2025).
"Nenek saya bukan penculik, dari lokasi (TKP) ke rumah itu beda satu kampung. Harusnya saat kejadian ditanya dulu tapi malah langsung dipukuli. Bahkan setelah dijemput, sepanjang jalan itu banyak yang nyebut nenek saya penculik padahal sudah dijelaskan," ujarnya.