Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.18.42.jpeg
IDN Times/Humas Bandung

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung tengah memperjuangkan pembukaan rute penerbangan Bandung–Yogyakarta sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas transportasi udara. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menilai jalur ini penting untuk mendukung mobilitas masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.

Farhan menyampaikan, rute penerbangan tersebut direncanakan menghubungkan Bandung dengan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo, dengan catatan menggunakan pesawat baling-baling jenis ATR, bukan pesawat jet.

“Mudah-mudahan penerbangan Bandung–Yogyakarta International Airport di Kulonprogo yang sedang kita perjuangkan. Tapi harus menggunakan pesawat ATR, tidak boleh pesawat jet,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (22/12/2025).

1. Rute Bandung–Yogyakarta dinilai strategis

IDN Times/Humas Bandung

Pemkot Bandung menilai koneksi langsung ke Yogyakarta akan memperkuat hubungan antardaerah, khususnya di sektor pendidikan, budaya, dan pariwisata. Yogyakarta selama ini dikenal sebagai kota pelajar dan destinasi wisata utama yang memiliki keterkaitan erat dengan Bandung.

Menurut Farhan, peningkatan akses udara diharapkan dapat memangkas waktu tempuh sekaligus memberikan alternatif transportasi yang lebih efisien bagi masyarakat dan pelaku industri.

2. Dukung Kertajati sebagai bandara utama Jawa Barat

Inin Nastain IDN Times/ Suasana BIJB Jumat (20/12/2023) siang

Di sisi lain, Pemkot Bandung juga menegaskan dukungan terhadap kebijakan pemerintah pusat untuk mengoptimalkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai bandara utama di provinsi ini.

“Kami bersama-sama mengupayakan agar Bandara Kertajati menjadi bandara utama di Jawa Barat. Instruksi Presiden sudah jelas, bandara utama dioptimalkan dulu, baru bandara kedua bisa beroperasi penuh,” kata Farhan.

Menurutnya, penguatan peran Kertajati menjadi bagian dari strategi nasional dalam menata sistem penerbangan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

3. Mobilitas dan konektivitas jadi kunci pertumbuhan ekonomi

potret Bandara Husein Sastranegara, Bandung (Debbie Sutrisno/IDN Times)

Farhan menegaskan bahwa ada dua prinsip utama dalam pengembangan penerbangan, yakni konektivitas dan mobilitas. Jika keduanya berjalan seiring, dampaknya akan langsung terasa pada berbagai sektor ekonomi.

“Prinsipnya ada dua, pertama konektivitas dan kedua mobilitas. Kalau dua ini tercapai, insyaallah akan memancing kegiatan ekonomi, baik dari perdagangan, pendidikan, maupun pariwisata,” tuturnya.

Ia juga berharap penambahan jadwal penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Solo dan Semarang dapat membuka lebih banyak opsi transit. Dengan sistem tersebut, perjalanan ke kota-kota besar seperti Surabaya dan Denpasar menjadi lebih mudah dan efisien.

“Misalnya untuk ke Surabaya, bisa transit dulu di Solo sebentar lalu lanjut. Begitu juga yang mau ke Denpasar, bisa transit di Semarang, satu setengah jam kemudian sudah langsung berangkat,” jelas Farhan.

Editorial Team