Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kumpulan Sampah (Pexel.com/Tom Fisk)

Bandung, IDN Times - Tumpukan sampah kembali memenuhi
Sungai Citarum tepatnya di Oxbow Cicukang, Mekarrahayu, Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (26/2/2025). Penumpukan ini pun bukan yang pertama karena kawasan tersebut sudah sering dibersihkan.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Mochammad Dian Al Ma'ruf, membenarkan kawasan aliran sungai berkelok yang membentuk huruf U itu kembali dipenuhi sungai. Bahkan dia mengungkapkan jarak waktu kejadian saat ini, hanya beberapa hari setelah genangan sampah pertama dibersihkan.

"Benar (kembali dipenuhi sampah). Yang sebelumnya sudah kami bersihkan dari tanggal 25 Januari sampai 2 Februari 2025 sudah bersih, tapi tanggal 14 Februari 2025 kembali seperti semula (penuh sampah)," kata Dian dilansir ANTARA, Rabu (26/2/2025).

1. Sampah dari Kota dan Kabupaten Bandung

Dok. Tangkapan layar video warganet

Ketika ditanya dari mana asal sampah-sampah tersebut yang kembali menggenangi salah satu bagian Sungai Terpanjang di Jawa Barat itu, Dian menduga berasal dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, mengingat aliran sungai di sana berasal dari dua kawasan tersebut.

"Mungkin dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung," ujarnya.

Dian menyebut pihaknya memiliki rencana untuk membersihkan kembali sampah-sampah di kawasan itu, namun belum bisa memperkirakan kapan mengingat peralatan yang ada tengah digunakan untuk keperluan lain di kawasan sepanjang Citarum.

"Belum bisa dikira-kira (kapan pengerjaannya), tapi mudah-mudahan segera. Karena alat kami sedang menangani di tempat lain (sepanjang Citarum), di mana ada tanggul jebol, ada normalisasi, dan lain-lain," katanya.

2. Kejadian ini harus jadi perhatian serius masyarakat

Jalan Lingkar Dalam Selatan dipenuhi sampah.

Meski rencana untuk pembersihan sampah di Oxbow Cicukang, Kopo, Kabupaten Bandung diharapkan segera bisa dieksekusi, dia menegaskan kejadian ini harus menjadi perhatian serius seluruh pihak karena terus berulang.

"Rencana pasti ada. Tapi hal ini harus jadi perhatian bagi masyarakat dan pemerintah daerah terkait penanganan sampah. Kan enggak mungkin (kalau terus) berulang seperti ini," tutur Dian.

Dari laporan warga dan relawan melalui video, terlihat sampah telah menggenangi seluruh permukaan sungai Citarum di Oxbow Cicukang tersebut. Diketahui, pada kejadian sebelumnya, sampah berbagai jenis memenuhi kawasan Oxbow Cicukang, dengan perkiraan volume sampah sebanyak 850 ton.

Untuk membersihkan sampah di sana sebelumnya, bahkan dengan berbagai pihak turut serta, termasuk BBWS Citarum, Dinas Lingkungan Hidup, Satgas Citarum Sektor 8, komunitas pecinta lingkungan, dan stakeholders lainnya, membutuhkan waktu sekitar seminggu lebih.

3. Persoalan sampah harus diselesaikan bersama

Ilustrasi memisahkan sampah daur ulang (freepik.com/freepik)

Sebelumnya, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup selaku Kepala Harian Sekretariat Satgas PPK DAS Citarum Nita Nilawati Walla mengatakan, pemerintah akan melakukan investigasi untuk mengetahui oknum pembuang sampah ke sungai. Saat pembersihan oxbow, ditemukan banyak sampah potongan kain. Diduga, sampah tersebut dibuang oleh oknum pengusaha. Oleh karena itu, akan dilakukan investigasi siapa oknum pembuang sampah potongan kain tersebut.

Selain kain, ditemukan pula sampah plastik bungkusan kemasan yang bentuknya seragam. Temuan ini mengindikasikan pembungan sampah plastik kemasan oleh oknum pengusaha. Dikatakan Nita, oknum pembuang sampah ke sungai akan diberikan tindakan tegas agar tak mengulangi perbuatannya.

Selain melaksanakan investigasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan melaksanakan edukasi dan sosialisasi secara berkelanjutan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dengan diberikan sosialisasi diharapkan kesadaran masyarakat meningkat terkait dampak buruk sampah terhadap lingkungan dan kesehatan.

“Kami juga berharap ada perubahan perilaku yang lebih bertanggung jawab,” ujar Nita.

Masyarakat memiliki peran krusial dalam pengelolaan sampah. Penerapan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) di tingkat rumah tangga adalah langkah awal yang penting. Kurangi produksi sampah, gunakan kembali barang-barang, dan mendaur ulang limbah. Dengan begitu, masyarakat dapat secara signifikan mengurangi volume sampah yang masuk ke lingkungan.

Editorial Team