Untuk UMKM, AwanTunai Raih Pendanaan Utang USD60 Juta

Bandung, IDN Times - Perusahaan rintisan fintech Indonesia, AwanTunai, yang berfokus pada ekosistem rantai pasok FMCG (fast moving consumer goods), berhasil mengumpulkan pendanaan utang (debt financing) hingga sebesar USD60 juta melalui putaran pembiayaan sindikasi yang dipimpin oleh investor berbasis dampak asal AS, Accial Capital.
Pendanaan ini merupakan bagian dari kemitraan strategis yang melibatkan beberapa perusahaan jasa keuangan global. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain Variant Investments, Developing World Markets (DWM), Swiss responsAbility, Symbiotics, dan Saison Investment Management.
CEO sekaligus Co-founder AwanTunai Dino Setiawan mengungkapkan, pendanaan utang ini akan digunakan untuk mempercepat rencana AwanTunai dalam meningkatkan operasi, memperluas portofolio pinjaman, meningkatkan penyaluran pinjaman, dan memperluas akses pembiayaan bagi UMKM.
“AwanTunai berfokus pada penyediaan solusi kredit yang terjangkau dan fleksibel bagi UMKM tradisional di Indonesia, khususnya dalam rantai pasok FMCG yang melibatkan warung, grosir, toko kelontong, dan distributor.”
“Layanan yang ditawarkan AwanTunai meliputi pembiayaan pembelian stok atau inventaris toko, pemesanan online terintegrasi, dan solusi manajemen inventaris untuk grosir. Keseluruhan layanan ini secara eksklusif dapat di akses melalui ekosistem digital AwanToko,” kata Dino dalam keterangan tertulis, Rabu (8/01/2025).
1. Mendukung UMKM tingkatkan arus kas
Dino menambahkan, dengan pendanaan anyar itu, perusahaannya semakin mampu menjembatani kesenjangan pembiayaan untuk UMKM, menawarkan solusi kredit yang fleksibel untuk bisnis yang belum terlayani, hingga membuka peluang untuk pertumbuhan dan ketahanan.
“Dengan menyediakan pembiayaan yang terjangkau, AwanTunai memungkinkan usaha kecil untuk meningkatkan arus kas, berinvestasi dalam teknologi, meningkatkan produktivitas dan profitabilitas, juga memperkuat ekosistem rantai pasokan Indonesia,” tutur Dino.
Menurutnya, UMKM di Indonesia menghadapi kesenjangan pembiayaan sebesar USD165 miliar, sehingga banyak usaha kecil yang tidak terlayani oleh sistem perbankan tradisional. AwanTunai menjawab tantangan ini dengan memanfaatkan solusi pinjaman digital untuk memberdayakan UMKM, memperkuat rantai pasokan, dan mempromosikan inklusi keuangan.