Inin Nastain/ seminar uji naskah hari jadi Majalengka
Kontrovesi hari jadi Kabupaten Majalengka pada 7 Juni sendiri sudah terjadi sejak lama. Pada 2006 lalu, muncul gagasan untuk mengkaji ulang tentang Harjad Kabupaten Majalengka, yang disebut-sebut lahir pada 7 Juni 1490 itu.
"Nah, sejak awal 2006 muncul pendapat-pendapat dari budayawan, saya sebut nama tidak apa-apa, Pak Rais. Itu yang menginginkan ini ditinjau kembali. Masa ulang tahun berdasarkan dongeng, kan gak lucu," kata dia.
Nina sendiri mengaku dirinya diminta oleh sejumlah tokoh di Majalengka untuk melakukan kajian. Pada masa awal penelitian, Nina mengaku ada sejumlah penolakan yang dialaminya.
"Lalu saya buat kajian, tapi pada awal-awalnya tidak diterima ya. Karena maklum masih banyak sesepuh yang berpegang teguh (hari jadi) pada 7 Juni," ujarnya.
Dalam prosesnya, Nina mengaku melakukan kajian dari beberapa sumber sejarah. Dari sumber-sumber itu, didapati kesimpulan bahwa Kabupaten Majalengka lahir pada 11 Februari 1840.
"Saya melakukan penelitian mendalam, mencari bukti historis berupa sumber primer kuat yang menunjukkan bahwa sebetulnya hari jadi Kabupaten Majalengka itu harusnya diperingati tiap tanggal 11 Februari," kata dia.
"Karena ada besluit tentang bagaimana Bupati Maja waktu itu, meminta kepada pemerintah kolonial mengubah nama menjadi Kabupaten Majalengka," tutur Nina.