Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Uji Publik Akademik, Hari Jadi Majalengka Berpotensi Berubah

Inin Nastain/ Pendopo Majalengka
Inin Nastain/ Pendopo Majalengka

Majalengka, IDN Times - Sejarah baru berpeluang terjadi di Kabupaten Majalengka. Hari jadi alias ulang tahun Majalengka yang selama ini dirayakan setiap 7 Juni, berpeluang berubah menjadi tanggal 11 Februari.

Hal itu mencuat dalam Seminar Uji Publik Naskah Akademik tentang Perubahan Hari Jadi Kabupaten Majalengka yang dilaksanakan di Gedung Yudha Abdi Negara, Rabu (7/5/2025). 

"Tim melakukan penelitian. Karena ternyata HUT Majalengka, yang selama ini dirayakan 7 Juni itu tidak punya bukti historis. Semuanya didasarkan atas mitos ataupun legenda yang hidup di kalangan masyarakat," kata Sejarawan Unpad, Nina Lubis

1. Mulai lakukan penelitian sejak 2006

Inin Nastain/ seminar uji naskah hari jadi Majalengka
Inin Nastain/ seminar uji naskah hari jadi Majalengka

Kontrovesi hari jadi Kabupaten Majalengka pada 7 Juni sendiri sudah terjadi sejak lama. Pada 2006 lalu, muncul gagasan untuk mengkaji ulang tentang Harjad Kabupaten Majalengka, yang disebut-sebut lahir pada 7 Juni 1490 itu. 

"Nah, sejak awal 2006 muncul pendapat-pendapat dari budayawan, saya sebut nama tidak apa-apa, Pak Rais. Itu yang menginginkan ini ditinjau kembali. Masa ulang tahun berdasarkan dongeng, kan gak lucu," kata dia.

Nina sendiri mengaku dirinya diminta oleh sejumlah tokoh di Majalengka untuk melakukan kajian. Pada masa awal penelitian, Nina mengaku ada sejumlah penolakan yang dialaminya.

"Lalu saya buat kajian, tapi pada awal-awalnya tidak diterima ya. Karena maklum masih banyak sesepuh yang berpegang teguh (hari jadi) pada 7 Juni," ujarnya.

Dalam prosesnya, Nina mengaku melakukan kajian dari beberapa sumber sejarah. Dari sumber-sumber itu, didapati kesimpulan bahwa Kabupaten Majalengka lahir pada 11 Februari 1840.

"Saya melakukan penelitian mendalam, mencari bukti historis berupa sumber primer kuat yang menunjukkan bahwa sebetulnya hari jadi Kabupaten Majalengka itu harusnya diperingati tiap tanggal 11 Februari," kata dia.

"Karena ada besluit tentang bagaimana Bupati Maja waktu itu, meminta kepada pemerintah kolonial mengubah nama menjadi Kabupaten Majalengka," tutur Nina.

2. Perubahan hari jadi bukan hal tabu

Inin Nastain/ Bupati Majalengka Eman Suherman
Inin Nastain/ Bupati Majalengka Eman Suherman

Di tempat yang sama, Bupati Majalengka Eman Suherman menjelaskan, jika ada bukti sejarah kuat, tidak menutup kemungkinan Harjad Majalengka akan diubah. Ia menjelaskan, perubahan hari jadi bukan hal baru bagi suatu daerah.

"Sangat fleksibel. Mana kala terjadi adanya pendapat baru, kajian baru, memungkinkan diubah maka hari jadi Majalengka bisa diubah," kata Eman.

Eman mencontohkan beberapa daerah, seperti Bogor, Sukabumi, yang telah lebih dulu mengubah hari jadi. Oleh karenanya, Eman menegaskan, tidak menutup kemungkinan nantinya hari jadi Majalengka diubah.

"Saya katakan tadi, kita berkaca tentang Bogor, Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, dan juga Tangerang sudah melakukan hal yang sama. Jadi menyangkut hari jadi, bukan hal yang tabu ketika diubah," tuturnya.

3. Perayaan hari jadi tahun ini masih pakai versi lama

Inin Nastain/ Bupati Majalengka Eman Suherman
Inin Nastain/ Bupati Majalengka Eman Suherman

Disinggung terkait waktu perubahan hari jadi, Eman menjelaskan, butuh waktu yang tak sebentar. Ia memastikan, untuk tahun ini, perayaan hari jadi masih berpatokan pada naskah lama. 

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk memutuskan perubahan waktu hari jadi itu. "Nanti kajian publik. Penelitian berdasarkan kajian akademis, berdasarkan literatur.  Mudah-mudahan ini bisa memberikan informasi baru," kata bupati.

"Harapan saya ini bisa ditanggapi oleh seluruh masyarakat. Baik dari budayawan, perguruan tinggi terkait dengan hasil kajian tersebut. Kemudian kita sepakati. Kalau ini sangat rasional, kemudian kajian akademisnya jelas, kita mau tidak mau harus sepakat," tutur Eman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us