Bandung, IDN Times - Dengan menyandang julukan kota kreatif, pemuda Bandung semestinya bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berniaga lewat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun faktanya, dari banyaknya pengusaha ulung di Kota Kembang, jumlah pemuda tak lebih dari angka satu persen.
Fenomena itu yang menjadi pembahasan alot dalam Forum Group Discussion Kontribusi Pemuda Terhadap Pembangunan Ekonomi (UMKM) di Kawasan Asean, yang digelar di Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung pada Jumat (6/12).
Bagi Fahmi, ketua pelaksana acara tersebut, jumlah pemuda yang belum banyak menyumbang peran dalam dunia UMKM Kota Bandung merupakan persoalan yang mesti dituntaskan. "Karena bukan tidak mungkin pemuda kita bisa bersaing dengan pengusaha senior lain. Di beberapa negara Asean lain, kontribusi pemuda dalam UMKM kotanya mencapai angka belasan hingga puluhan persen," tutur Fahmi, kepada IDN Times di lokasi acara.