Rektor Unisba, Prof. Dr. Edi Setiadi, S.H., M.H.,. IDN Times/Debbie Sutrisno
Sementara itu, Rektor Unisba, Prof. Edi Setiadi menuturkan, kegiatan ini merupakan respons akademik terhadap persoalan krusial yang tengah dihadapi masyarakat urban, khususnya di Kota Bandung, yaitu peningkatan volume sampah dan dampaknya terhadap kesehatan, estetika, serta kelestarian lingkungan. Dalam perspektif Islam, konsep hijrah tidak hanya dimaknai sebagai perpindahan fisik, tetapi juga sebagai transformasi menuju kehidupan yang lebih baik, termasuk dalam hal kepedulian terhadap lingkungan.
Ia menegaskan, sebagai perguruan tinggi yang telah lama berdiri, kontribusi Unisba dalam implementasi Tri Dharma tidak akan pernah berhenti, bahkan terus ditingkatkan.
Unisba, lanjutnya, menyadari pentingnya kolaborasi dengan pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat.
"Salah satu persoalan yang diangkat dalam seminar ini adalah masalah kebersihan lingkungan yang kian mendesak. Sampah dan perilaku membuang sampah sembarangan telah memberi dampak serius terhadap kerusakan lingkungan," paparnya.
Unisba, sebagai institusi pendidikan berbasis Islam, memahami bahwa ajaran Islam telah sejak lama menempatkan kebersihan sebagai bagian dari keimanan.
“Islam sebagai agama rahmatan lil alamin mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatan dan kebersihan lingkungan. Kebersihan adalah pangkal kesehatan, dan hal ini tercermin dari berbagai perintah agama, seperti bersuci sebelum beribadah,” tambah Rektor.
Ia juga menekankan bahwa kebersihan lingkungan harus menjadi tujuan dalam beribadah dan bagian dari sistem peradaban umat Islam. Karena itu, Unisba berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengatasi persoalan lingkungan secara berkelanjutan, melalui institusi maupun para dosen ahli di bidang pengelolaan sampah.