TPAS Sarimukti Overload, Wamen Diaz Bakal Pakai Pola Bantargebang

Bandung, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) turun tangan menangani persoalan TPAS Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat yang sudah kelebihan muatan atau overload.
Salah satu solusi untuk mengurangi sampah di TPA Bandung Raya ini dengan cara mengadaptasi sistem Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.
Hal itu diungkapkan Wamen LH/Waka BPLH, Diaz Hendropriyono, usai bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/11/2024).
"Tadi saya dengan dari Pak Gubernur (Bey Machmudin) sudah melebihi kapasitas. Kami sekarang mau ke sana, mau lihat. Yang penting sekarang sampah yang masuk ke sana (TPAS Sarimukti) seperti ke Bantargebang, harus lebih rendah," kata Diaz.
1. Diaz akan melihat langsung kondisi di lapangan
Diketahui, TPST Bantargebang sendiri turut dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih dan area refuse derived fuel (RDF). Diaz mengatakan, ia akan mengecek terlebih dahulu kondisi TPAS Sarimukti apakah mampu menerapkan sistem serupa atau lainnya.
"Jadi kami juga akan melihat Sarimukti. Apakah yang kami lakukan di Bantargebang juga bisa dilakukan di sana," ucapnya.
2. Pemprov Jabar tambah zona di Sarimukti
Sebelumnya, TPAS Sarimukti mengalami overload karena ritase sampah yang dibuang dari Bandung Raya masih melebihi target yang sudah ditentukan, meski sudah ada penambahan zona lima.
Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan, saat ini dari lima zona TPA Sarimukti hanya satu zona saja yang efektif digunakan. Sementara dua zona sedang ditata ulang, satu zona sudah tidak digunakan, dan satu zona lagi sedang disiapkan untuk dipergunakan.
"Kondisi Sarimukti saat ini, dari lima zona yang efektif hanya satu zona, yang dua zona sedang ditata ulang, satu zona sudah tidak bisa digunakan, dan satu zona lagi sedang dioptimalisasi," ujar Bey Machmudin.
3. Bandung Raya diminta buang sampah sesuai ritase
Mengenai zona lima yang sedang dipersiapkan untuk mengantisipasi melebihi kapasitas sampah, Bey menyebut lahannya sudah siap untuk dipergunakan. Pemda Provinsi bersama Kepala Desa Sarimukti sudah melakukan sosialisasi kepada warga setempat yang akan terkena dampak dari perluasan lahan tersebut.
"Optimalisasi lahan itu tetap kami lakukan tadi ketemu dengan kepala desa dan sosialisasi sudah berjalan baik," ujar Bey.
Optimalisasi lahan baru tersebut direncanakan akan dibuka pada awal 2025. Kendati demikian, Bey berharap pengurangan sampah di hulu bisa dioptimalkan sehingga lahan baru tersebut tidak perlu digunakan.
"Perluasan mulai awal tahun depan bisa difungsikan. Tapi dengan adanya pengurangan sampah dari hulu saya harap walaupun lahan baru sudah tersedia tapi saya inginnya tidak usah digunakan," katanya.
Bey meminta komitmen kepala daerah Bandung Raya kembali menguatkan komitmen untuk pengurangan ritase truk sampah ke TPA Sarimukti.
Ritase masing-masing daerah yaitu Kota Bandung disepakati sebanyak 140 rit per hari, Kota Cimahi 17 rit per hari, Kabupaten Bandung 40 rit per hari, dan Kabupaten Bandung Barat 17 rit per hari.
"Kami tadi sepakat untuk mentaati kembali jumlah pengiriman sampah," ucap Bey.