Tasikmalaya, IDN Times – Peresmian Tol Cipali (Cikopo-Palimanan), sebagai salah satu jalur distribusi lintas-Jawa pada 2015 silam, diharapkan dapat menstimulasi ekonomi daerah. Namun, di samping pengaruh positif kehadiran Tol Cipali, ada pelaku usaha makanan yang harus mencari cara dalam mengatasi penurunan pengunjung.
Pelaku usaha yang terdampak, salah satunya berasal dari jalur provinsi selatan Jawa Barat. Di jalur yang melintasi kawasan Priangan Timur (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar) itu, mereka mengalami penurunan kunjungan konsumen sejak Tol Cipali beroperasi.
Salah satunya dialami oleh Rumah Makan dan Mie Bakso SR yang terletak di jalur mudik Kabupaten Tasikmalaya. Restoran yang memiliki lahan parkir luas—karena sering menjadi tempat persitirahatan bus arah Jawa Tengah dan Timur—ini mengaku kehilangan pengunjung saat Tol Cipali dioperasikan.
Hal yang sama diakui oleh Rumah Makan Nasi Liwet Asep Stroberi, yang dianggap merajai urusan kuliner wilayah Priangan Timur. Sama dengan Rumah Makan SR, mereka pun perlu mencari ide agar masyarakat yang bergerak ke arah Jawa Tengah dan Timur tetap memakai jalur selatan Jawa Barat, meski Tol Cipali hadir dengan penawaran waktu tempuh yang singkat.
Apa saja yang kedua restoran tersebut alami sejak kehadiran Tol Cipali?