Kordiv Pengawasan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga Bawaslu kabupaten Majalengka, Dede Sukmayadi mengatakan, sebenarnya, Bawaslu sudah menindaklanjuti terkait temuan badan pemenangan nasional (BPN) Prabowo-Sandi tekait temuan data ganda DPT pemilu di Majalengka.
Dede menjelaskan, malahan pihaknya sudah melakukan verifikasi faktual temuan tersebut baik ke KPU Majalengka maupun ke masyarakat. Bawaslu sudah membuat surat rekomendasi dan meminta penjelasan dari KPU, namun hingga sekarang, surat tersebut belum juga mendapat jawaban.
“Memang ini sempat mengemuka di acara ILC, dan kita juga sudah kroscek di lapangan, karena waktu itu kita mendapat sorotan dari Bawaslu Provinsi maupun Bawaslu RI,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (27/3).
Menurut Dede, di Desa Ciranca dan di Kelurahan Cicurug terdapat satu KK yang didalamnya ada beberapa orang, namun jumlahnya tidak mencapai ribuan seperti yang disebutkan dalam acara sebuah televisi nasional tersebut. Hanya saja, waktu itu, ketika konfirmasi ke KPU beralasan katanya itu salah input di sidalih (Sistem pemutahiran data pemilih).
“Sementara untuk Ciranca, bukti-buktinya, berita acara dan lainnya ada di kita. Memang ada temuan, dan waktu itu kita sudah sampaikan, Kemungkinan waktu itu PPK tidak memperbaiki data tersebut, itu kelalaian dari pihak KPU,” tandasnya.
Ada kecenderungan kelalaian dari KPU ketika menginput data manual ke sidalih, karena menurutnya sesuai amanat undang-undang, data harus diinput ke program Sidalih. Ternyata ketika diinput, meskipun kita memasukan nomor sembarangan tanpa NIK yang lengkap, data itu masuk ke sistem.
“Posisi pada waktu itu, KPU beralasan karena dikejar deadline dan akan diplenokan dan harus sinkron dengan sidalih, sehingga terkesan salah menginput data, yang penting sinkron aja dulu” tandasnya.
Terkait usia yang dibawah 17 tahun dan ada data pemilih yang usia di atas 90 tahun itu jumlahnya ribuan. Setelah Bawaslu sinkronkan, dan selanjutnya merekomendasikan kembali ke KPU untuk segera di lakukan verifikasi factual dan diperbaiki.
“Saya tegaskan kembali kemarin ketika pleno DPTb dan DPK meminta dua rekomendasi temuan tersebut sampai saat ini belum ada jawaban. Entah karena kesibukan KPU atau gimana saya kurang tahu, yang jelas belum ada jawaban hingga sekarang,” ujarnya.