ilustrasi melepas borgol (pexels.com/Pixabay)
Sebelumnya, perwakilan dari pihak Manajemen Kafe, Yusuf, mengatakan bahwa memang ketika pihak tamu yang menuju ke kafe biasanya kerap melakukan koordinasi atau reservasi tempat. Mengingat kondisi jalan menuju kafe yang sempit, pihaknya akan meminta pengemudi ojek setempat untuk melakukan pengawalan.
"Biasanya kalau ada bus suka ada koordinasi ada reservasi, nanti sama pihak ojek setempat dikawal, sudah biasa. karena jalannya sempit. Tapi kejadian kemarin itu, costumer datangnya tanpa reservasi. Jadi datang, makan, pulang.
Menurut Yusuf, pengawalan yang dilakukan memang memiliki tarif tertentu. "ada (tarif)," ucapnya. Nantinya, tarif tersebut diberikan pihak manajemen kepada pihak yang melakukan pengawalan. "(tarif) Dari kami manajemen. Kalau ada koordinasi tapi ya. Kalau kejadian kemarin, tamunya datang, makan, kemudian pulang lagi," ucapnya.
Perwakilan Ojek Pangkalan, Asep (39) menyampaikan permintaan maafnya kepada pihak bis yang membawa rombongan jakarta dan kepada warga kota Bandung atas adanya kejadian dalam video yang beredar itu.
"Saya asep selaku (perwakilan) teman-teman meminta maaf kepada rombongan yang kemarin datang ke kafe D'Tuik. Mungkin ke depannya saya akan lebih ke pihak kafe untuk meminta izin lagi, saya juga meminta maaf kepada Kota Bandung yang mungkin sudah viral, meminta maaf, tidak terulang kembali," kata dia.