Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan membenarkan bahwa banyak PMI kini banyak dari kalangan profesi. Pada awal tahun ini total ada ratusan yang akan berangkat ke luar negeri.
"Kalau ke Korea (Selatan) untuk yang sekarang (bekerja sebagai juru las listrik atau welder) sekitar 35 (orang) lagi," ujarnya.
Dalam waktu dekat, diungkapkannya, ada sekitar 30 orang berangkat ke Slowakia untuk bekerja di industri otomotif.
"Karena PMI kan peluang. Kita berusaha menyeleksi, yang kita ingin sudah naik ke arah keahlian," ucapnya.
Selain kolaborasi antara Pemprov Jabar dan kementerian, keberangkatan PMI asal Jabar ke luar negeri lanjut Teppy juga didorong adanya kerjasama seperti sister province.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada Februari ini bakal berangkat ratusan PMI asal Kabupaten Bandung berangkat ke Jepang.
"Harapan kita mereka yang bekerja ke luar negeri, mengikuti prosedur. Sehingga kami mengingatkan tingkat kesadaran, tidak asal berangkat," kata dia.
Sementara, Kepala Bidang Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Jabar Hendra Kusuma Sumantri mengatakan, ada 77 PMI asal Jawa Barat dipulangkan karena berbagai macam persoalan sepanjang 2024.
Para PMI yang dipulangkan ini berasal dari beberapa negara, salah satunya Suriah.
"Pemulangan dari konflik Negara Suriah sebanyak 33 orang kemudian pemulangan jenazah 10 orang, sakit 3 orang, minta dipulangkan satu orang, deportasi Malaysia 20 orang dan bermasalah di Saudi Arabia 10 orang," ujar Hendra, Kamis (23/1/2025).