Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250611-WA0039.jpg
Suasana SPMB SMKN 1 Bandung (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Intinya sih...

  • Sejumlah calon siswa baru di Jawa Barat mengeluhkan soal tes SPMB tahap dua jalur prestasi tidak memiliki jawaban.

  • Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat membenarkan adanya soal yang dirancang dengan pilihan jawaban menyerupai jawaban benar, namun sebenarnya merupakan pengecoh.

  • Tes terstandar akan terus dievaluasi sebagai upaya pengendalian mutu pendidikan di Jawa Barat dan Disdik mengajak siswa untuk lebih fokus pada proses pembelajaran yang bermakna.

Bandung, IDN Times - Sejumlah calon siswa baru di Jawa Barat mengeluhkan mengenai adanya soal-soal tes standar Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap dua jalur prestasi yang disebut tidak memiliki jawaban. Keluhan itu pun diterima oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Purwanto pun membenarkan hal tersebut. Di mana pada tes sesi 3 tanggal 3 Juli dan sesi 1 tanggal 4 Juli 2025, keluhan mengenai adanya soal yang tidak memiliki jawaban benar di antara pilihan yang tersedia.

Menurutnya, seluruh soal yang diujikan pada sesi 1, 2, dan 3 telah melalui proses pengujian yang ketat dan memiliki jawaban yang valid.

"Semua soal telah melalui proses analisis kurikulum, perumusan indikator soal, serta kalibrasi berdasarkan tingkat kesukaran, daya beda, dan analisis pengecoh. Tidak ada soal tanpa jawaban benar," jelas Purwanto, dikutip Senin (7/7/2025).

1. Soal-soal dipastikan sudah divalidasi

SPMB di SMAN 3 Bandung (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Beberapa soal, kata Purwanto memang dirancang dengan pilihan jawaban yang menyerupai jawaban benar, namun sebenarnya merupakan pengecoh. Tujuannya adalah untuk menguji konsentrasi dan ketelitian peserta dalam memahami soal.

"Soal semacam ini bertujuan mengukur daya konsentrasi siswa. Faktanya, di sesi 3 maupun sesi lainnya, ada banyak peserta yang mampu menjawab soal tersebut dengan benar," ungkapnya.

2. Pertanyaan pengecoh memang dirancang

ilustrasi jadwal SPMB SMA (unsplash.com/Ed Us)

Kadisdik menjelaskan, dalam penyusunan soal pilihan ganda, baik jawaban benar maupun pengecoh disusun dengan substansi dan konstruksi yang seragam sesuai kaidah penulisan soal. Pengecoh merupakan jawaban salah yang secara sepintas terlihat benar dan dapat mengecoh siswa yang kurang teliti.

"Pengecoh dirancang agar menyerupai jawaban benar. Jika siswa tidak cermat, mereka bisa terkecoh dan memilih jawaban yang salah," ujarnya.

3. Siswa dipastikan tetap bisa mengikuti tes SPMB

SPMB 2025 Disdik Jabar (Disdik Jabar/IDN Times)

Lebih lanjut, Purwanto menegaskan, tes terstandar akan terus dievaluasi sebagai upaya pengendalian mutu pendidikan di Jawa Barat dan bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Disdik juga mengajak seluruh siswa untuk lebih fokus pada proses pembelajaran yang bermakna, bukan semata-mata pada hasil ujian.

"Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti tes pada 3 dan 4 Juli 2025, Dinas Pendidikan Jawa Barat memberikan kesempatan untuk mengikuti tes terstandar susulan hari ini," kata dia.

Dalam SPMB tahap I, Disdik Provinsi Jawa Barat telah mengumumkan dari 373.311 orang pendaftar hanya 210.912 siswa yang diterima untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB.

Para pendaftar mayoritas memilih sekolah negeri sebanyak 370.115 orang. Sisanya 3.196 pendaftar ke sekolah swasta. Jika dirinci secara keseluruhan; 204.676 di sekolah negeri, 6.236 di sekolah swasta.

Editorial Team