Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi makan bergizi gratis di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)
Ilustrasi makan bergizi gratis di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Intinya sih...

  • Gejala muncul usai makanInsiden bermula sekitar pukul 08.30 WIB. Beberapa jam setelah menyantap menu MBG, sejumlah siswa mengeluh pusing, mual, hingga muntah.

  • Menu MBG diduga jadi penyebabMenu MBG saat itu terdiri dari kentang goreng, tempe, ayam katsu, dan buncis. Siswa yang paling banyak terdampak berasal dari kelas 4 dan 5.

  • Penanganan dan evaluasiSebagian besar siswa yang mengalami gejala keracunan dirawat di rumah masing-masing dengan pemantauan tenaga kesehatan. Hanya satu orang yang harus mendapatkan perawatan di Puskesmas Cugenang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kabupaten Cianjur, IDN Times - Puluhan siswa SDN Taruna Bakti di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) pada Kamis (25/9/2025).

1. Gejala muncul usai makan

Insiden bermula sekitar pukul 08.30 WIB. Beberapa jam setelah menyantap menu MBG, sejumlah siswa mengeluh pusing, mual, hingga muntah.

Kepala SDN Taruna Bakti, Nani Hertiani, menduga salah satu lauk menjadi pemicu gejala. "Tempenya tercium agak bau, warnanya kehitaman, dan rasanya pahit. Ada sekitar 30 orang yang menunjukkan gejala," ungkap Nani.

2. Menu MBG diduga jadi penyebab

Menu MBG saat itu terdiri dari kentang goreng, tempe, ayam katsu, dan buncis. Siswa yang paling banyak terdampak berasal dari kelas 4 dan 5, sementara seorang guru kelas satu juga merasakan keluhan yang sama.

Guru kelas 1, Yayu Wahyuni mengatakan, dirinya sempat mencicipi menu tersebut dan langsung merasa mual. "Rasanya memang agak kurang enak. Saya melarang anak-anak menghabiskan makanannya, tetapi sebagian sudah telanjur makan," ucap Yayu.

3. Penanganan dan evaluasi

Sebagian besar siswa yang mengalami gejala keracunan dirawat di rumah masing-masing dengan pemantauan tenaga kesehatan. Hanya satu orang yang harus mendapatkan perawatan di Puskesmas Cugenang.

Pihak sekolah memastikan akan mengevaluasi program makan bergizi bersama penyedia makanan agar kejadian serupa tidak terulang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team