Telkomsel Luncurkan Program Patriot Desa Digital di Jabar

Irfan menuturkan, selama ini banyak produk dari pedesaan yang sebenarnya telah diperjuabelikan ke masyarakat kota. Namun, produk-produk tersebut masih kasar atau kurang bagus ketika akan dijual. Hasilnya harga produk dari pedesaan tergolong murah.

Melalui para patriot desa digital ini, masyarakat desa nantinya akan diberi pembelajaran bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan uang lebih. Misalnya untuk barang yang diproduksi, barang itu bisa dikemas sedemikian rupa sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi.

"Memang yang pertama ini maindset (pemikiran) harus diubah dulu. Dan yang cepat bisa melakukan ini adalah anak-anak muda. Tapi kalau gak ada anak muda kita akan latih juga masyarakat sekitar," paparnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, selama ini selain ketimpangan infrastruktur antara pedesaan dan perkotaan, juga terdapat ketimpangan akses informasi. Sulitnya akses ini dikarenakan sinyal internet khususnya melalui handphone sulit didapat.

Demi meningkatkan kinerja masyarakat di pedesaan, program Patriot Desa Digital ini direncanakan dalam lima tahun bisa menyentuh seluruh desa di Jawa Barat yang mencapai sekitar 5.000

"Untuk tahun ini kita akan coba di 500 desa bekerja sama dengan Telkomsel," ujar Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam lima tahun ini akan memfokuskan kinerja untuk membangun pedesaan khususnya yang berada di perbatasan. Menurut Emil, sapaan akrabnya, kurang lebih terdapat enam poin utama untuk membangun sebuah pedesaan bisa disebut paham mengenai teknologi.

1. Infrastruktur

Emil menuturkan, infrastruktur menjadi dasar dalam sebuah pembangunan. Maka dalam waktu dekat Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan Kementerin Komunikasi dan Informarmatika (Kemenkominfo) serta Telkomsel, membangun infrastruktur di 500 desa.

2. Komunikasi

Dengan adanya infrastuktur penunjang, maka komunikasi antarwarga bisa lebih mudah. Dengan adanya aplikasi komunikasi seperti WhatsApp dan lainnya, maka perbincangan di desa tersebut bisa semakin mudah.

3. Layanan publik

Emil mengatakan, layanan publik seperti tanda tangan digital. Sehingga nantinya ketika masyarakat membutuhkan tanda tangan kepala desa dalam waktu cepat, bisa dilakukan. Hal ini sudah dilakukan di Yogyakarta.

4. Jual beli barang dengan e-commerce

Salah satu hal yang bisa membuat desa disebut desa digital yakni aktivitas jual beli produk dari pedesaan menggunakan sistem perdagangan digital (e-commerce).

5. Command Center

Mantan wali kota Bandung ini menuturkan, command center menjadi salah satu program yang bisa memberikan dampak baik bagi masyarakat desa. Melalui tempat ini maka kepala desa bisa memantau semua kebutuhan masyarakat misalnya dalam pengentasan stunting.

6. Merubah cara kerja

Hal terakhir yang bisa membuat sebuah desa dianggap mumpuni dalam hal digitalisasi adalah pola kerja yang berubah. Kehadiran teknologi bisa membuat cara kerja masyarakat lebih mudah. Tak hanya itu, teknologi pun bisa meningkatkan penghasilan karena segala yang dilakukan akan semakin terukur.