Camat Lemahsugih Rahmat Susanto didampingi Kepala Desa Mekarmulya Iyet Sumiati mengungkapkan, akan segera membangun tenda darurat bagi warga terdampak bencana. Tenda darurat itu disediakan Badan Penanggulangan Bencana Alam agar warga tidak berhimpitan di satu rumah. Karena warga yang saat ini mengungsi di rumah familinya tersebut ada yang ditempati hingga dua atau bahkan empat keluarga.
“Yang terpenting sekarang adalah menenangkan warga agar kondisi psikologisnya tenang dulu, jangan sampai mereka panik karena kondisi ini. Selain itu warga terutama anak-anak dan ibu-ibu pastikan dulu keselamatan mereka serta ketenangan jiwanya. Soal tempat pengungsian kami telah berkoordinasi dengan BPBD untuk menyiapkan tenda darurat, mereka bisa berteduh dan berlindung saat hujan terjadi,” ujar Rahmat.
Dia menyarankan sementara ini warga jangan berada di lokasi bencana, dikhawatirkan pergerakan tanah akan semakin parah.
Rahmat juga mengaku segera melaporkan kasus tersebut untuk dilakukan penelitian oleh pihak BMKG dan Geologi guna memastikan apakah lahan tersebut masih terbilang aman untuk ditempati atau tidak. Jika tidak pemerintah harus segera menyiapkan lahan yang lebih aman dari ancaman bencana untuk merelokasi warga.
Sementara itu di Desa Sunia, Kecamatan Banjaran, rumah milik Wawan Setiawan di Blok Margahayu juga sebagian ambruk akibat tebing yang berada di samping rumahnya longsor sedalam kurang lebih 4 meter.
Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut, hanya sejumlah perabotan rumah tangga ikut hancur terbawa longsor. Pemilik rumah tak sempat menyelamatkan barang-barangnya saat longsor terjadi karena kejadian yang menimpanya sekitar pukul 20.00 WIB.
Selain merusak rumah hujan deras yang mengguyur wilayah Majalengka mulai siang hari hingga tengah malam pukul 22.00 WIB juga mengakibatnya ajloknya rusas jalan antara Desa Cigeleuh-Desa Sinargalih, kecamatan lemahsugih sepanjang kurang lebih 15 meteran. Serta terputusnya jembatan Cugaleuh di Desa Cigaleuh, Kecamatan Lemahsugih.