Bandung, IDN Times - Waktu baru menunjukkan pukul 05.00 pagi saat Revi Pebriansyah bersiap menuju kantor cabang PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) di Jalan Kiaracondong, Kota Bandung. Berangkat dari rumahnya di Rancamanyar, Kabupaten Bandung, Revi memacu sepeda motor bergegas menuju gudang untuk mengambil barang pesanan yang harus segera diantarkan.
Barang yang akan dikirim Revi telah disiapkan oleh petugas gudang. Untuk memastikan barang sesuai, dia mengecek dan memastikan alamat yang dituju sesuai.
"Mapping itu namanya," ujar Revi saat berbincang dengan IDN Times, Selasa (29/12/2020).
Istilah ini, lanjut Revi, digunakan setiap kurir di JNE untuk memetakan ke mana dulu mereka harus jalan mengantar barang pertama sampai terakhir. Mapping menjadi penting agar kurir tidak terlalu lama ketika mengantarkan barang yang sudah ditunggu konsumen.
Pemeriksaan barang dan pemetaan biasanya dilakukan sekitar satu jam. Setelah itu, pada pukul 07.00 atau 08.00, dia dan para kurir langsung berangkat mengirim barang.
Revi menceritakan, pekerjaan sebagai kurir bukan perkara gampang. Dalam sekali perjalanan kurir harus membawa banyak barang. Bawaan kerap disiapkan di bagian belakang dan depan motor. Selain itu ada juga barang kecil yang disimpan di tas. Semua harus dijaga betul agar tidak berceceran dalam perjalanan.
Pengiriman barang biasanya selesai pada sore hari, ketika semua barang sudah diterima pelanggan. Namun, jika ada barang yang ditunda pengiriman karena penerima tidak di tempat, maka barang masih memungkinkan dikirim malam hari oleh kurir yang sama.
Aktivitas pengiriman barang bukan setahun dua tahun dilakukan Revi. Dia merupakan salah satu kurir yang telah malang melintang mengantarkan barang di JNE untuk area Kota bandung. 10 tahun sudah Revi mengabdi untuk perusahaan yang berdiri sejak 20 November 1990 ini.