Bandung, IDN Times - Sejak 2020, lebih dari 1,2 juta unit Chromebook telah didistribusikan ke lebih dari 80 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Program ini merupakan bagian dari upaya besar digitalisasi pendidikan nasional dengan total investasi mencapai Rp9,9 triliun.
Namun dalam implementasinya, banyak sekolah di Indonesia, terutama di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar, masih menghadapi kendala dalam memaksimalkan penggunaan perangkat tersebut. Keterbatasan akses internet dan sistem operasi Chromebook yang tertutup menjadi tantangan utama di lapangan.
Merespons situasi ini, Kipin memperkenalkan pendekatan praktis untuk mengaktifkan potensi penuh Chromebook di sekolah, yakni integrasi dengan Kipin Classroom.
Kipin Classroom adalah server lokal hybrid yang dirancang khusus untuk kebutuhan pembelajaran di Indonesia. Server ini menyediakan akses offline pada lebih dari 5.000 buku pelajaran, 2.000 video pendidikan, 50.000 soal latihan, serta ribuan buku literasi dan aktivitas siswa.
Santoso Suratso, CEO Kipin, menjelaskan jika perusahaannya mendorong para pemangku kebijakan dan institusi pendidikan untuk melakukan evaluasi atas pemanfaatan Chromebook yang telah tersedia di sekolah-sekolah.
“Pemangku kebijakan juga bisa mempertimbangkan integrasi Kipin Classroom sebagai pelengkap fungsional perangkat. Misalnya dengan mendukung pendanaan melalui BOS, APBD atau APBN agar solusi ini dapat menjangkau lebih banyak sekolah, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar,” tutur Santoso, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Jumat (18/7/2025).