Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Istimewa
Istimewa

Karawang, IDN Times - Kabupaten Karawang sempat dihebohkan dengan penolakan pemakaman jenazah positif virus corona atau COVID-19 beberapa waktu lalu. Atas hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Karawang berinisiatif menyediakan lahan pemakaman khusus jenazah COVID-19. 

Di antara banyaknya pilihan pemakaman, Pemkab Karawang akhirnya menunjuk area sekitar Taman Makam Pahlaman Karawang sebagai lokasi pemakaman jenazah COVID-19.

1. Sempat mendapat penolakan warga

Ilustrasi petugas menggunakan pakaian astronot. Dok Humas RSUP Dr Sardjito

Rencana Pemkab Karawang yang menjadikan area Taman Makam Pahlawan sebagai lokasi pemakaman jenazah COVID-19 sempat ditolak warga setempat. Warga Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Karawang menolak Taman Makam Pahlawan jadi lokasi pemakaman jenazah COVID-19 karena mereka khawatir terkena dampaknya.

Atas penolakan itu, jajaran Muspida Karawang datang ke lokasi untuk berdialog dengan warga setempat. Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari mengatakan, pada awalnya warga kukuh menolak Taman Makam Pahlawan jadi tempat pemakaman jenazah COVID-19.

Namun setelah diberi penjelasan, akhirnya warga memahami dan bersedia Taman Makam Pahlawan dijadikan tempat pemakaman jenazah COVID-19.

2. Pemakaman khusus warga Karawang

(Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari) IDN Times/Mahendra

Warga menolak Taman Makam Pahlawan jadi tempat pemakaman jenazah COVID-19, karena beredar kabar Taman Makam Pahlawan jadi pemakaman jenazah COVID-19 dari berbagai daerah.

"Warga menolak karena ada kabar kalau Taman Makam Pahlawan bukan hanya dijadikan tempat pemakaman jenazah COVID-19 Karawang, tapi jenazah COVID-19 dari luar daerah seperti Subang dan Purwakarta juga dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Karawang," ungkap wakil bupati.

Ia menegaskan kalau kabar tersebut bohong, karena Taman Makam Pahlawan dikhususkan bagi jenazah COVID-19 asal Karawang. "Saya bilang itu hoax semuanya. Karena ini khusus untuk pemakaman jenazah COVID-19 asal Karawang," terang Ahmad.

3. Penolakan terjadi karena ketidaktahuan

(Dialog jajaran Muspida Karawang dengan warga yang menolak lokasi pemakaman jenazah pasien virus corona) IDN Times/Mahendra

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang, Fitra Hergyana menyampaikan, jenazah positif virus corona tidak membahayakan bagi warga di sekitar pemakaman. Jenazah yang telah dikubur tidak akan membuat warga tertular.

"Hasil penelitian, virus corona tidak akan hidup jika inangnya mati. Inang ini dianalogikan sebagai pasien. Sehingga apabila pasien corona sudah meninggal, tidak akan menularkan kepada yang lain," ungkapnya.

Menurut dia, pemulasaran jenazah positif COVID-19 dilakukan dengan sangat ketat dan sesuai standar WHO, Badan Kesehatan Dunia.

Saat memandikan jenazah misalnya, hanya dilakukan oleh tim tenaga medis yang khusus, dengan mengenakan alat pelindung diri. Setelah itu dilakukan disinfektan dan dibungkus oleh plastik, sehingga tidak menularkan virus.

“Jadi kalau ada penolakan pemakaman, itu terjadi karena ketidaktahuan masyarakat soal ini,” ujarnya.

4. Warga akhirnya menerima

(Dialog lokasi pemakaman jenazah pasien virus corona dengan warga Karawang) Dok. Istimewa

Salah satu perwakilan warga Desa Pancawati, Sigit, mengaku awalnya masyarakat di sekitar Taman Makam Pahlawan tidak mengetahui kalau sebagian lahan di Taman Makam Pahlawan itu akan dijadikan sebagai lokasi pemakaman khusus jenazah COVID-19.

Namun, setelah ada dialog dengan jajaran Pemkab Karawang, masyarakat akhirnya memahami dan menerima, asalkan pemakamanya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

“Kami kan juga ingin memastikan kebenaran soal dampak jenazah COVID-19 yang katanya bisa membawa virus bagi warga sekitar. Tapi sudah diberikan pemahaman. Alhamdulillah kami bisa menerima. Tinggal kita menunggu analisa kesehatan dari dokter soal jenazah (terinfeksi) corona, agar masyarakat kami lebih percaya dan yakin bahwa jenazah yang dimakamkan tidak membawa dampak apa pun,” ungkapnya.

Editorial Team

EditorMahendra