Tabrak Siswa hingga Tewas di Bandung, Sopir Bisa Jadi Tersangka

Disinggung apakah HS mabuk, Fiekry memastikan yang bersangkutan tidak dalam keadaan mabuk saat mengendari kendaraan. Pun dengan kemungkinan konsumsi obat terlarang, hal itu dibantah oleh Fiekry.

Menurutnya, HS ada di Kantor Unit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Penabrak langsung diamankan, sesuai prosedur, ada di kantor (sopir),” ujarnya.

Jika memangv terbukti ada kelalaian yang dilakukan HS saat berkendara, HS berpotensi menjadi tersangka.

“Kemungkinan kesana, cuman kita belum (menetapkan). Potensi ada kalau terbukti ada kelalaian, apalagi kalau ada teledoran yang menyebabkan kematian seseorang,” jelasnya.

Selain itu, pihak keluarga HS saat ini sedang bertakziah ke rumah duka korban. Setelah itu, rencananya pihak kepolisian akan mempertemukan keluarga penabrak dan keluarga korban.

“Hari ini pihak penabrak lagi berkunjung ke pemakaman korban,” kata dia.

Menurut saksi mata yang juga merupakan teman korban, Marlon, mengatakan bahwa kecelakaan terjadi ketika mereka sedang menggunakan kendaraan roda dua tengah menunggu lampu merah di Jalan Anggrek.

“Kita lagi nunggu lampu merah, tiba-tiba mobil dari belakang datang dan langsung nabrak,” ujar Marlon.

Marlon menjelaskan, akibat kecelakaan itu dia terpental ke samping dan mengalami luka ringan di tangan, sementara temannya terseret cukup jauh hingga sekitar 50 meter dari titik tabrakan.

“Teman saya yang nyetir motor itu keseret terus sampai ke sini,” kata dia.

Dia mengatakan kendaraan mobil Nissan Kicks yang menabrak itu dikemudikan oleh seorang perempuan. 

“Teman saya mengalami luka di bagian punggung dan dinyatakan meninggal,” kata dia.