Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Voxpol Center melakukan survei terkait elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat untuk Pilkada 2024. Survei dilakukan pada rentang waktu 11-20 Oktober dengan melibatkan 800 responden dari berbagai umur dan pekerjaan.

Dari hasil survei ini didapati bahwa mayoritas responden memilih pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan mencapai 60,3 persen. Angka ini cukup tinggi dibandingkan dengan pesaing terdekatnya, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie yang hanya 17,8 persen.

Sementara itu, pasangan Acep Adang-Gita hanya mendapatkan 4,9 persen dan pasangan Jeje serta Ronald ini berada di angka 5,4 persen. Di sisi lain masih ada responden yang belum menentukan pilihan di angka 11,8 persen.

"Penilaian ini diberikan atas kesadaran para responden tanpa simulasi kertas suara KPU. Elektablitas ini pun dikarenakan nama Dedi Mulyadi cukup populer dan dikenal masyarakat," ungkap Pangi dalam konferensi pers, Jumat (25/10/2024).

1. 60 persen warga sudah pastikan akan memilih paslon dari sekarang

ilustrasi pilkada (IDN Times/Esti Suryani)

Pangi menuturkan, dari responden yang disurvei sudah ada 60 persen yang tahu akan mencoblos siapa calon kepala daerahnya nanti ketika waktu di TPS. Sementara ada 38 persen belum tahu memilih siapa dan dua persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Alasan masyarakat memilih dari 76 persen karena figur atau tokoh di Jabar. Sementara itu 11,3 persen karena partai pengusung dan 6,8 persen karena tokoh calon wakil gubernur.

"Dikenalnya tokoh ini memang cukup mempengarungi elektabilitas," kata dia.

2. Masih banyak swing voters di Jabar

Sumber Foto : Pixabay

Di sisi lain, yang harus diwaspadai para calon adalah adanya swing voters cukup tinggi di Jawa Barat. Dari hasil survei masih ada 27 persen yang memungkinkan perubahan suara pada saat pemilihan nanti. Artinya mereka pun bisa memindahkan suaranya dari calon tertentu ke calon lainnya.

"Ini sangat besar dan bisa mengubah hasil pemilihan. Baru 69 persen yang sudah mantap dan ini bisa mengubah banyak hal," kata dia.

3. Pastikan data survei ini valid

Ilustrasi pemilu. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Dengan hasil survei ini, Pangi pun memastikan data yang dia dapat valid dan tidak diotak-atik. Dalam survei yang dilakukan Voxvol dilakukan dengan cara wawancara secara langsung dan juga melakukan konfirmasi ulang. Sehingga pada saat survei ada verifikasi dan validasi data kembali agar data yang didapat tidak melenceng.

"Kualitas kontrol ini kita jaga betul datanya dengan turun ke lapangan sehingga ada eror sampling yang kecil di mana sekarang hanya 3, 47 persen," ujarnya.

Editorial Team