Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Intinya sih...

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bonus kepada Tim Persib Bandung atas kemenangannya di Liga 1 musim 2024/2025.
  • Dedi Mulyadi menyarankan agar para kepala dinas atau ASN yang hendak menyumbang untuk Persib Bandung tidak menggunakan uang APBD.
  • Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengatakan pemberian bonus masih dalam proses pengumpulan, saat ini baru dibuatkan rekening khusus untuk menampung uang dari masing-masing OPD atau dinas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera memberikan bonus kepada Tim Persib Bandung atas kemenangannya di Liga 1 musim 2024/2025. Pemberian bonus dilakukan secara sukarela dari para kepala dinas. 

Diketahui, pernyataan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan uang kadededuh kepada Persib Bandung keluar dari Gubernur Dedi Mulyadi saat pawai kemenangan. Dia menyatakan total bonus ada sebanyak Rp2 miliar. Satu miliar dari kantong pribadinya, sisanya dari patungan para kepala dinas dan lainnya.

Dedi Mulyadi pun menyarankan agar para kepala dinas atau ASN yang hendak menyumbang untuk Persib Bandung tidak menggunakan uang APBD. 

"Oh tanya ke Sekda. Tetapi juga saya wanti-wanti sama Sekda, tidak boleh melanggar. Kalau melanggar, lebih baik enggak usah," ujar Dedi saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Senin (26/5/2025).

1. Menyumbang harus pakai uang pribadi

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dedi menegaskan, pemberian bonus dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan Uang yang disumbangkan harus berasal dari duit pribadi bukan anggaran masing-masing dinas. 

"Menyumbang harus uang pribadi, tidak boleh uang APBD. Misalkan, begini dapat tunjangan, kemudian karena cinta Persib, tunjangannya disumbangkan. Tapi sukarela, enggak boleh ada paksaan," jelasnya. 

Jika terdapat ASN yang tidak minat untuk menyumbang, kata Dedi hal itu tidak dipermasalahkan karena sifatnya sukarela dan tanpa paksaan. 

"Ya kalau enggak nyumbang enggak apa-apa, itu sukarela saja. Siapa yang senang sama Persib, nyumbang. Tapi uangnya harus uang pribadi, bukan uang APBD. Tapi kalau kira-kira itu jadi masalah, lebih baik enggak usah. Yang penting kan saya sudah ngasih tuh," katanya.

2. Uang baru terkumpul Rp50 juta

Bobotoh di Stadion GBLA saat Persib vs Persis. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, pemberian bonus masih dalam proses pengumpulan, saat ini baru dibuatkan rekening khusus untuk menampung uang dari masing-masing OPD atau dinas. Adapun uang yang terkumpul saat ini sekitar Rp50juta. 

"Ini saya cek kurang lebih Rp50 juta. Kurang lebih," ujar Herman. 

Disinggung soal kemungkinan uang akan mencapai Rp1 miliar seperti yang disampaikan oleh Gubernur Dedi Mulyadi, Herman memastikan hal ini sifatnya sukarela.

"Pak Gub kan menyampaikan makro, tentu faktanya kita sesuaikan dengan kemampuan, kesukarelaan teman-teman. Kami juga sudah koordinasi dengan biro hukum jangan sampai ada yang keluar dari koridor. Karena itu, kami tekankan ke teman-teman, ini sebagai bentuk solidaritas, rasa syukur kita," kat Herman.

3. Ada rekening khusus untuk pengumpulan uang bonus

Siap Sambut Persib Juara, Bobotoh Mulai Padati Stadion GBLA (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Menurutnya, hal ini bukan semata-mata pemberian bonus saja, melainkan membangun solidaritas antara OPD yang ada di lingkungan Pemprov Jabar.

"Persib juara, ya kita Jawa Barat juga harus juara, dalam pembangunan tentunya, yang ujungnya kesejahteraan masyarakat. Kami mengambilnya dari momentum itu. Karena ini kan satu hal yang sangat baiklah untuk solidaritas," jelasnya.

Herman menegaskan, mekanisme penyerahan bonus ini dilakukan masing-masing OPD, setelah itu dikirimkan ke rekening yang sudah dibuatkan khusus. Dia menegaskan tidak ada patokan khusus.

"Kami sudah berikan nomor rekening khusus dan ini sedang berjalan. Tentu sesuai kemampuan masing-masing, dan tidak diwajibkan, tidak dipatok. Betul-betul kami hanya memberikan informasi dan silakan teman-teman berpartisipasi," tuturnya.

Editorial Team