Suka Duka Penghuni Rudet Tamansari, Mengisi Unit di Tengah Pembangunan

Bandung, IDN Times – Imas, wanita 60 tahun, masih ingat betul lingkungan di kawasan Tamansari, Kota Bandung. Suasananya sangat jauh dari sekarang di mana sudah banyak rumah berdesakan juga rumah deret (rudet) yang sekarang tengah di bangun. Lahir dan besar di kawasan Tamansari, Imas menceritakan bahwa dulu di sekitar Tamansari lebih banyak pohon, sawah, hingga kolam ikan atau biasa disebut balong.
Sebagai salah satu orang lama di Tamansari, Imas menyebut bahwa orang tua dan kakeknya sudah tinggal di sini. Ini membuat Imas amat tahu setiap perubahan yang ada di Tamansari hingga akhirnya sekarang dia menjadi salah satu warga yang mendapatkan unit di Rudet Tamansari.
“Dulu di sini rumah tidak banyak, lebih banyak sawah sama balong. Diki-dikit ada yang bangun rumah bawahnya bata, atasnya kayu atau triplek. Saya ingat dulu pas bapak bilang kalau ada pembangunan di kawasan ini sing ikhlas (harus ikhlas),” kata Imas saat berbincang dengan IDN Times, Selasa (3/12/2024).
Sebelum tinggal di rumah deret, Imas dulu harus tinggal dalam satu rumah dengan tiga kepala keluarga, di mana kedua anaknya yang sudah berkeluarga pun tinggal di rumah yang sama. Sekarang, dengan adanya rumah deret ini dia dan anaknya memiliki unit masing-masing, yang berarti punya tiga unit di Rudet Tamansari.
“Anak-anak ini berhadapan unitnya. Jadi kalau ada butuh uyah (garam) tinggal minta,” ungkap Imas.
1. Mengecat dan mengisi perabot sendiri
Rudet Tamansari memang belum sempurna. Dari pantauan IDN Times, pembangunan masih dilakukan oleh kontraktor. Para pekerja masih menyelesaikan banyak hal yang ditargetkan bisa rampung akhir tahun ini.
Menurut Imas, dia terpaksa harus segera masuk ke unit di Rudet Tamansari karena Pemkot Bandung sudah tidak akan memberi uang ganti untuk kontrakan rumah sebelum bangunan ini selesai. Ketimbang harus merogoh kocek sendiri uang kontrakan, Imas dan kedua anaknya memilih untuk segera masuk unit dan tinggal kembali di kawasan Tamansari.
“Sebelumnya saya ngontrak di Antapani Rp20 juta, ada anak di Rancacili juga. Sekarang di sini aja sambil beberes,” ungkap Imas.
Seluruh unit di Rudet ini memang belum dicat. Setiap penghuni harus membersihkan dan mengecat sendiri setiap unit yang akan ditempati. Perabotan pun tidak ada sehingga setiap penghuni harus mengisinya sendiri sesuai kebutuhan.
Mayoritas unit di tempat ini memiliki ukuran 2,5 meter x 7,5 meter. Di dalamnya diisi dengan ruang tengah, dapur, kamar mandi, dua kamar di bagian bawah, dan satu kamar di bagian atas yang didesain secara mezzanine (bertingkat).
Imas pun sangat berharap pembangunan Rudet Tamansari ini bisa selesai secepatnya sehingga bisa membuat para penghuninya lebih nyaman dengan berbagai fasilitas yang disiapkan.
2. Rudet Tamansari sudah banyak dinanti warga
Sementara itu, salah satu penghuni lainnya Syahroni menuturkan bahwa fasilitas dari Pemkot Bandung ini sudah sangat dinantikan warga Tamansari yang setuju dengan pembangunan. Selama ini mereka banyak yang tinggal di rumah kurang layak. Bahkan ada satu rumah yang bisa dihuni lebih dari 5 KK. Dengan adanya Rudet ini mereka kemudian bisa mendapat unitnya sendiri-sendiri sehingga tidak harus menumpuk di satu rumah.
Informasi banyaknya penolakan oleh warga pun disanggah oleh Syahroni. Menurutnya, di RW 11 Tamansari ini lebih banyak yang sepakat dengan keberadaan Rudet Tamansari, dibandingkan yang menolak. Sayangnya suara yang sepakat minim terinformasikan ketimbang yang tidak sepakat.
“Banyak warga yang dari 2017 ini sudah setuju dengan pembangunan ini. Sehingga sekarang warga sudah mulai mengambil unit yang memang sudah jadi haknya lah,” ungkap Syahroni.
Dia menyebut dari data awal ada sekitar 198 KK yang siap menghuni bangunan ini. Tapi seiring berjalannya waktu data yang masuk ke Pemkot Bandung dan sesuai dengan unit tersedia ada sebanyak 191 KK.
Syahroni pun tak menampik bahwa dia masuk ke unit ini karena sudah tidak mungkin menyewa rumah pengganti setelah rumahnya di Tamansari dirobohkan. Namun, ketimbang harus membayar mandiri uang kontrakan, dia memilih untuk masuk ke unit meski kondisinya masih belum selesai.
“Karena harusnya bangunan ini selesai September, tapi lelangnya molor jadi baru dikerjakan lagi. Saya mending masuk saja, ya memang harus beberes sendiri sekarang habis mungkin Rp3 juta ma,” ungkap Syahroni.
Beruntung karena ketika masuk, listrik di unitnya sudah terpasang. Selain itu bantuan air yang awalnya memakai air sumur bor sekarang sudah mulai dipersiapkan dari PDAM. Dengan demikian, warga di Rudet Tamansari pun tidak akan kesulitan untuk mandi dan mencuci.
3. Ikhlas ketika harus bayar sewa
Selama tinggal di Rudet Tamansari, nantinya setiap penghuni diharuskan untuk membayar uang sewa. Syahroni menyebut bahwa berdasarkan perjanjian awal nilai uang sewa sekitar Rp280 ribu per bulan. Jumlah ini diharapkan tidak naik karena mayoritas warga yang berada di Rudet Tamansari adalah mereka yang berpenghasilan rendah.
Menurutnya, selama ini memang tidak pernah ada informasi dari Pemkot Bandung bahwa setiap unit yang ada ini akan diberikan kepada warga. Penghuni nantinya tetap hanya menjadi penyewa yang harus membayar ke pemerintah daerah.
“Dan yang pasti ini tidak boleh disewakan lagi ke orang lain,” ujarnya.
Dengan kondisi yang ada sekarang di mana pembangunan masih berlangsung, Syahroni berharap pemerintah bisa segera menyelesaikannya sehingga kawasan Rudet Tamansari lebih nyaman. Harapannya, makin banyak warga Tamansari dulu yang tergusur bisa segera masuk ke unit ini.
Saat ini, sebanyak 24 kepala keluarga (KK) sudah tinggal secara bertahap di Rumah Deret (rudet) Tamansari, Kota Bandung. Mereka menjadi bagian dari 101 KK yang terdaftar dan berencana mengisi fasilitas milik Pemkot yang dulunya adalah sebuah perkampungan.
Kepala Seksi Perumahan Pembangunan DPKP Kota Bandung, Roni menutukan bahwa memang jumlah KK yang mengisi tidak bisa langsung mengisi seluruhnya. Mereka yang terdaftar harus melengkapi berkas lebih dulu dan membersihkan unit sebelum menempatiany.
"Secara bertahap mengisi unit, 79 KK sedang melengkapi berkas yang akan ditempati," kata Roni saat dihubungi, Senin (2/12/2024).
Roni berharap, puluhan warga yang belum menempati unit di Rudet Tamansari agar bisa segera menyelesaikan administrasi yang harus dilengkapi. Sudah banyak unit siap dihuni oleh masyaakat Tamansari yang dulu tinggal di kawasan ini.
"Kami sebagai pemerintah menyiapkan sesuai standar minimal pelayanan rumah atau bangunan layak huni," papar Roni.
Untuk kenyamanan setiap warga, Roni tak menampik bahwa keinginannya berbeda-beda. Namun, semua itu tidak bisa dipenuhi secara terpisah karena harus ada kenyamanan yang sesuai untuk semua penghuni.