Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20251104_145232(0).jpg
Aktivitas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, tampak berhenti pada Selasa Rabu pagi (4/11/2025) sore setelah 17 murid SDN 2 Setu Wetan menjalani perawatan medis akibat dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG).

Intinya sih...

  • SPPG Setu Kulon ditutup setelah 17 murid SDN 2 Setu Wetan keracunan MBG

    • Aktivitas di SPPG berhenti, aparat kepolisian jaga ketat area tersebut

  • Sebanyak 17 murid tumbang usai santap MBG, dirawat di puskesmas

  • Murid mengalami mual, pusing, hingga lemas setelah makan menu MBG

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cirebon, IDN Times - Aktivitas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, tampak berhenti pada Selasa Rabu pagi (4/11/2025) sore setelah 17 murid SDN 2 Setu Wetan menjalani perawatan medis akibat dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG).

Pantauan di lokasi sekira pukul 15.00 WIB menunjukkan, pintu gerbang bangunan SPPG tertutup rapat. Tidak tampak satu pun aktivitas petugas maupun kendaraan operasional di area halaman.

1. Dijaga ketat aparat kepolisian

Ilustrasi polisi (freepik.com/freepik)

Bangunan SPPG yang biasanya ramai dengan aktivitas distribusi dan pengemasan makanan kini tampak lengang. Beberapa peralatan dapur seperti meja stainless, wadah plastik, serta tabung gas masih terlihat di bagian dalam ruangan, namun tidak ada tanda-tanda kegiatan.

Di sisi kiri bangunan, pintu dapur ditutup rapat, sementara jendela-jendela bagian belakang dibiarkan setengah terbuka.

Aparat kepolisian tampak berjaga di sekitar area pagar depan. Dua anggota berseragam lengkap berdiri di pintu masuk, mengatur keluar-masuknya pihak tertentu yang diduga terkait pemeriksaan.

Beberapa kendaraan berplat dinas terlihat berhenti di tepi jalan utama menuju lokasi. Kawasan sekitar SPPG juga tampak steril dari aktivitas masyarakat. Warga yang biasanya melintas di sekitar lokasi memilih mengambil jalur alternatif.

2. Sebanyak 17 murid tumbang usai santap MBG

Aktivitas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, tampak berhenti pada Selasa Rabu pagi (4/11/2025) sore setelah 17 murid SDN 2 Setu Wetan menjalani perawatan medis akibat dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG).

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 17 murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, harus mendapatkan perawatan medis setelah diduga mengalami keracunan makanan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (4/11/2025).

Berdasarkan informasi, kejadian bermula setelah para siswa menyantap menu MBG yang terdiri dari soto ayam bening, nasi putih, sayur kol dan tauge rebus, tempe goreng, serta buah anggur merah. Tak lama setelah jam makan siang, beberapa siswa mulai mengeluh pusing dan mual, kemudian disusul muntah serta lemas.

Guru yang mengetahui kondisi tersebut segera membawa para siswa ke Puskesmas Plered untuk mendapatkan penanganan. Sebagian besar korban merupakan murid kelas atas yang sebelumnya terlihat sehat.

Pantauan di lokasi memperlihatkan ruang perawatan puskesmas penuh dengan anak-anak berseragam sekolah dasar. Mereka dirawat di ruang observasi dengan infus terpasang di tangan. Suasana haru dan panik tampak jelas di wajah para orangtua yang mendampingi.

3. Mengalami mual, pusing, hingga lemas

Mual Di Mobil

Yuni (34 tahun), salah satu wali murid, mengatakan gejala muncul beberapa jam setelah anaknya memakan jatah MBG. “Awalnya cuma bilang pusing dan perutnya gak enak. Eh, gak lama langsung muntah dua kali dan lemas banget,” ujarnya dengan wajah cemas di Puskesmas Plered.

Pihak Puskesmas Plered telah mengambil sampel makanan sisa untuk diteliti. Dugaan awal mengarah pada kemungkinan keracunan makanan, meskipun hasil laboratorium masih menunggu.

“Kami belum bisa memastikan penyebabnya, sebab pemeriksaan laboratorium sedang berjalan,” ujar salah satu tenaga medis yang menangani kasus tersebut.

Sementara itu, pihak sekolah bersama perangkat desa telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon untuk menelusuri sumber makanan MBG tersebut.

Hingga Selasa sore, seluruh siswa masih dalam pengawasan ketat tenaga medis. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orangtua. Mereka berharap program MBG tetap dilanjutkan, namun dengan pengawasan lebih ketat terhadap kebersihan dan keamanan makanan.

Editorial Team