Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251002-WA0016.jpg
(Tangkap layar/IDN Times)

Intinya sih...

  • Video viral menunjukkan pencucian ompreng program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat dilakukan secara tidak layak dan jorok.

  • Pencucian ompreng dilakukan seadanya, tanpa air mengalir, menggunakan air keruh yang dipakai berulang kali, berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi penerima program MBG.

  • Direktur Deputi Tauwas Wilayah II menutup operasional dapur MBG karena melanggar standar operasional higienis dan proses pencucian yang sembarangan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Sebuah video viral tengah mencuci ompreng atau tempat makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Bandung Barat viral di media sosial. Para petugas mencuci dengan tidak layak dan dilakukan secara jorok.

SPPG ini diketahui berada di Jalan Raya Tagog Munding, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Dalam video yang beredar, sejumlah ompreng MBG tampak hanya dicelupkan sebentar ke dalam sebuah ember berisi air keruh.

Proses pencucian dilakukan seadanya, tanpa air mengalir. Air yang digunakan pun tampak kotor, berwarna keruh, dan dipakai berulang kali untuk membersihkan banyak wadah sekaligus.

1. SPPG langsung ditutup

Tangkap layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Petugas juga hanya membersihkan secara menggoyangkan ompreng sebentar di dalam ember, lalu langsung ditumpuk kembali. Tidak tampak adanya standar kebersihan yang diterapkan, baik penggunaan detergen khusus makanan maupun proses pembilasan dengan air bersih.

Ompreng yang seharusnya steril justru dicuci dengan cara asal-asalan dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi penerima program MBG.

Merespons video viral pencucian ompreng yang tidak higienis dan berpotensi berdampak kepada penerima MBG ini, Direktur Deputi Tauwas Wilayah II, Brigjen TNI Albertus Doni Dewantoro terjun langsung menutup operasional dapur MBG itu.

"Ya mas betul ditutup. Kemaren dari Deputi Pengawasan BGN Brigjen Doni yang datang," ungkap Kapolsek Cipatat AKP Iwan Setiawan saat dihubungi, Kamis (2/10/2025).

2. SPPG dipastikan melanggar SOP

Ta

Adapun penutupan ini berkaitan dengan dilanggarnya standar operasional (SOP) yang berkaitan dengan aspek higienis. Selain itu, dapur SPPG tersebut dinilai tidak memperhatikan higienitas tempat makan sebab proses pencucian ompreng dilakukan sembarangan.

"Saya dapat info dari teman-teman seperti itu (proses pencucian ompreng yang jorok)," kata Iwan.

3. SPPG belum mau berkomentar soal pelanggaran SOP

(Istimewa)

Dihubungi terpisah, Kepala SPPG Citatah, Taufik mengatakan, kondisi saat ini karyawan diliburkan untuk sementara waktu sampai ada izin baru. Dia pun tidak bisa berkomentar lebih jauh terkait proses pencucian yang ramai dibicarakan oleh masyarakat.

"Kondisi saat ini dapur tidak operasi untuk sementara ini. Saya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan informasi terkait dapur SPPG di Citatah," kata dia.

Editorial Team