Spanduk Kritikan ke Dedi Mulyadi Lumrah di Negara Demokrasi

Intinya sih...
- Spanduk protes terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi muncul di Kota Bandung dengan tulisan 'KDM Lain Bapak Aing' dan sudah hilang pada Minggu (11/5/2025).
- Guru Besar FPIPS UPI Cecep Darmawan melihat spanduk protes sebagai bentuk penyampaian aspirasi masyarakat atas kinerja pemerintah yang wajar dalam konteks demokrasi.
- Dedi Mulyadi tidak terpancing dengan protes tersebut dan meresponsnya dengan dewasa, meskipun beberapa kebijakan kontroversialnya menuai kritik dari masyarakat.
Bandung, IDN Times - Beberapa hari lalu, bermunculan spanduk protes yang ditunjukkan kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Salah satunya spanduk itu muncul di Kota Bandung dengan tulisan ‘KDM Lain Bapak Aing (KDM Bukan Bapak Saya)’ dipasang di sejumlah ruas utama.
Namun, pada Minggu (11/5/2025) spanduk tersebut sudah hilang dan tidak lagi terpajang, misalnya yang sempat ada di Jalan LLRE Martadinata tepatnya di depan Taman Pramuka. Spanduk dengan latar warna putih lengkap dengan siluet wajah Dedi Mulyadi semula terpajang di simpang Jalan LLRE Martadinata pada Jumat (9/52025).
Pengendara dan pejalan kaki yang melintas pun bisa melihat dengan jelas spanduk itu sebab berada di posisi yang strategis. Namun hari ini, spanduk itu sudah tidak lagi terpasang. Belum diketahui siapa pihak yang memasang spanduk protes tersebut.