Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian HAM (Kemenham) Jawa Barat memberikan respons mengenai program pendidikan karakter untuk siswa SMA bermasalah berbasis semi militer yang dicanangkan Gubernur Dedi Mulyadi.

Program ini sudah berjalan sejak Jumat (2/5/2025). Saat ini diklaim sudah ratusan siswa bermasalah yang dikirim guna menempuh pendidikan di Dodik Bela Negara Rindwam III/Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Meski begitu, keputusan Dedi Mulyadi ini menuai banyak pro dan kontra, di mana saat ini masih banyak yang meminta agar program ini dikaji terlebih dahulu.

1. Program ini bisa jadi alternatif

IDN Times/Debbie Sutrisno

Merespons hal ini, Kepala Kanwil Kemenham Jawa Barat, Hasbullah mengatakan, program Dedi Mulyadi yang memasukkan anak ke barak militer merupakan upaya mencari solusi terhadap permasalahan anak-anak remaja.

"Masalah kenakalan anak-anak ini sudah menahun bagi saya, karena dari program yang ada dari pusat pun, tidak ada langkah konkret," ujar Hasbullah, kepada awak media, Senin (5/5/2025).

Dilihat dari regulasi, kebijakan ini memang jadi perdebatan karena belum dilakukan kajian yang melibatkan orang-orang kompeten. Sebab, bicara tata kelola pemerintahan yang baik, maka perlu kajian, analisis kebijakan, dan analisis dampaknya.

"Cuma mungkin yang saya pahami, beliau kan tipologi yang pragmatis dan hari ini mungkin orang sudah jenuh juga dengan diskusi, seminar dengan begitu-begitu," katanya.

2. Ada keterlibatan orangtua dalam program ini

Editorial Team

Tonton lebih seru di